Bupati dan Kapolres Ultimatum Pelaku Pembuang Sesajen di Lumajang, Simak Baik-Baik

Senin, 10 Januari 2022 – 13:05 WIB
Salah satu lokasi pembuangan sesajen selain di Curah Kobokan. Foto: Ridho Abdullah/JPNN

jpnn.com, LUMAJANG - Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta pelaku pembuang sesajen di lokasi bencana Gunung Semeru untuk segera memberi klarifikasi terkait aksinya yang viral di media sosial pada 7 Januari 2022.

Namun, sampai pada Senin (10/1), pelaku perekam dan orang yang ada di video berdurasi beberapa detik tersebut belum muncul untuk melakukan klarifikasi dan mengaku salah atas aksinya tepatnya di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

BACA JUGA: Senator Asal Bali Ini Minta Polisi Tangkap Penendang Sesajen di Gunung Semeru

"Saya memastikan bahwa pelaku bukan asli orang Lumajang," ucapnya, Minggu (9/1).

Menurutnya, besar kemungkinan yang bersangkutan sukarelawan yang datang ke Lumajang untuk berpartisipasi membantu korban pengungsian erupsi Gunung Semeru.

BACA JUGA: Soal Pembuangan Sesajen di Gunung Semeru, Bupati Lumajang Beri Perintah Tegas, Begini Kalimatnya

Dugaan kuat mereka adalah sukarelawan yang sering tidur di salah satu masjid di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti menyatakan terkait kasus pembuangan sesajen tersebut akan dilakukan pencarian oleh pihaknya.

BACA JUGA: Seusai Keliling Surabaya, Sejoli Nginap di Hotel, Baru Sebentar Si Cewek Malah Kabur, Ternyata

"Masih kami upayakan mencari, mas," ucapnya singkat Senin (10/1) kepada jatim.jpnn.com.

Eka juga belum bisa memastikan bahwa pelaku akan ditindak secara hukum atau tidak, karena sesuai instruksi bupati yang bersangkutan harus segera lakukan klarifikasi dan meminta maaf.

“Kami masih proses lidik dan sidik juga," bebernya.

Khotip warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronijiwo, Kabupaten Lumajang menyatakan adanya sesajen tersebut sering kali dilakukan oleh beberapa orang termasuk dirinya.

"Itu dilakukan untuk keberkahan hidup dan menghormati leluhur kami," ucapnya.

Pemberian sesajen tersebut dilakukan sesuai tanggal Jawa seperti kamis malam jumat.

Dengan adanya orang yang membuang sesajen tersebut membuat warga setempat cukup kecewa.

"Warga menyayangkan aksi pembuangan dan bahkan menendang sesajen tersebut, apa lagi warga sini sedang berduka," ungkapnya.

BACA JUGA: Polda Sumut Tangkap 39 Pelaku Begal dalam 6 Hari, Lihat Fotonya, Mungkin Anda Kenal?

Warga berharap aksi intoleransi tidak lagi terjadi di desanya. Pihaknya meminta kepolisian segera menangkap pelaku karena dianggap melukai tradisi masyarakat Desa Supiturang. (mcr26/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler