Bupati Dituding Depositokan Uang Sertifikasi Guru

Senin, 26 Agustus 2013 – 09:08 WIB

jpnn.com - SOREANG-Bupati Bandung Dadang M Naser dituding telah menyimpan uang sertifikasi guru dengan bentuk deposito di salah satu bank.

Tudingan itu muncul setelah adanya pesan singkat berupa sms ke nomor pribadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung tersebut.

BACA JUGA: Insentif Guru dari Gubernur Terkendala Perubahan Juknis

Bupati pun terlihat santai saat menunjukkan pesan singkatnya kepada wartawan. Pasalnya, menurut Naser, sms tersebut dinilai fitnah dan tidak sesuai dengan bukti sebenarnya.

"Iya, saya dituding menyimpan uang sertifikasi guru dengan bentuk deposito di bank selama dua bulan akibat belum cairnya uang sertifikasi guru. Padahal, uang itu ada di Jakarta yakni di Kementerian bukan di saya," tegas Naser sembari memperlihatkan sms tudingan tersebut dari ponsel pribadinya kepada wartawan, Minggu (25/8).

BACA JUGA: LKS Gratis, Buku Paket Dijual Mahal

Menurut Naser, isi dalam pesan singkat yang diterimanya tersebut, merupakan tindakan tidak manusiawi dengan menuduh orang sembarangan tanpa adanya bukti yang jelas.

"Isi sms nya kan suatu fitnah tanpa bukti yang benar. Sudah jelas uang itu bukan saya yang menyimpan. Bahkan, sms itu juga berisi bahwa pada pekan ini akan ada unjukrasa besar dengan mendatangi Pemkab Bandung. Saya juga tidak tahu siapa yang mengirimnya, tiba-tiba masuk ke nomor saya dengan berbagai tudingan dan ancaman unjukrasa segala," terangnya.

BACA JUGA: Rp 9 Triliun untuk BOS SMA

Masalah pencairan uang sertifikasi tersebut, sambung Naser, merupakan kewenangan dan keputusan pusat. Untuk itu, dimohon lebih bersabar dan tidak menyebarkan fitnah.

"Tunggu saja, karena uang sertifikasi guru itu langsung dari pusat. Jangan sampai, fitnah ini langsung tersebar," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi agar fitnah tersebut tidak semakin luas, bupati langsung memerintahkan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung melalui bendaharanya untuk mengecek langsung data-data dan kepastian pencairan khusus di Kabupaten Bandung ke Jakarta.

Bupati menilai, Kabupaten Bandung ini kaya akan jumlah guru yang begitu banyak. Menurutnya, saat ini saja guru honorer bisa mencapai 12.000 orang belum lagi ditambah guru lainnya.

"Memang Kabupaten Bandung memiliki jumlah guru yang besar dibandingkan sekolahnya. Justru pembangunan sekolah kita lebih sedikit," katanya.

Terpisah, Aktivis Pendidikan Kabupaten Bandung, Edi Gaswanto mengaku dengan adanya pesan singkat melalui sms ke nomor pribadi bupati tersebut merupakan bukti kekecewaan para guru atas kinerja Dinas Pendidikan dalam mengelola keuangan yang lambat dalam mencairkan uang sertifikasi tersebut.

"Kalau saya berpendapat tidak mungkin jika bupati melakukan hal tersebut. Hanya saja, memang bukti kekecewaan guru tersebut dituangkan dengan langsung mengirim sms seperti itu," ujarnya.

Edi menambahkan, dengan adanya sms yang langsung ditujukan kepada Bupati Bandung, justru menjadi pelajaran agar pembenahan di lingkungan Pemkab Bandung terutamanya di Dinas Pendidikan yang harus melakukan langkah serta perbaikan ke arah yang lebih baik.

"Menurut saya, ini sebenarnya keterlambatan pencairan saja. Tinggal pengelolaannya saja yang harus benar agar tidak terlambat seperti ini," pungkasnya.

Untuk diketahui, uang sertifikasi tersebut harus cair pada Juni kemarin, namun hingga Agustus ini belum cair. (try)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tes Keperawanan Bukan Solusi Atasi Seks Bebas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler