jpnn.com, JAKARTA - Bupati Endi Sebut 45 Persen Warga Manggarai Barat Melek Digital Workshop Literasi Digital di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengampanyekan literasi digital di Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Kampanye dilakukan bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi pada akhir Oktober.
BACA JUGA: Jurus Kemenkominfo Bikin ASN Melek Digital
Kegiatan selama dua hari tersebut dihadiri lebih dari 250 peserta, terdiri dari masyarakat dan komunitas di wilayah Labuan Bajo.
Mulai dari komunitas Fotografi Labuan Bajo, komunitas Musik Tradisional Labuan Bajo, komunitas Orang Muda, komunitas Bajo Peduli Sesama, komunitas Bhineka Muda, komunitas Komodo Vaporizer, hingga komunitas Muslimah Labuan Bajo.
BACA JUGA: BLK Lembang Gandeng Ekosis Sukses Bikin Pelaku Agrobisnis Melek Digital
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto menyampaikan urgensi gerakan nasional literasi digital di Indonesia. Dia menyebutkan ada empat pilar digital sebagai kurikulum literasi digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat Indonesia khususnya warga Manggarai Barat.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mendukung program Kemenkominfo serta mengajak warga dan komunitas menjadi duta literasi digital untuk mencegah penyalahgunaan teknologi digital.
BACA JUGA: Pranata Humas Harus Melek Digital
Dia menyebutkan 45 persen warga Manggarai Barat telah melek digital.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate menyampaikan selain membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia. Kominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.
Kominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti 200-300 orang per tahun bekerja sama dengan 8 universitas ternama di dunia. Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital.
"Dan, yang terakhir workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” tutur Johnny dalam keterangannya, Selasa (1/11).
Menkominfo juga mengatakan bahwa Survei Indeks Literasi Digital di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memperoleh nilai sebesar 3,60. Angka ini sedikit di atas rata-rata indeks literasi digital nasional.
Walaupun demikian, Johnny mengatakan hal tersebut belum cukup. Dengan makin tinggi penetrasi internet di Indonesia, maka risiko yang muncul di ruang digital juga makin tinggi.
Berbagai pertimbangan itu ujarnya menjadi dasar untuk menggaungkan Gerakan Nasional Literasi Digital.
Dia berharap berbagai program kelas ini akan diikuti dengan baik oleh masyarakat NTT.
"Mari wujudkan masyarakat digital yang berdaya saing, inovatif, dan produktif dalam ruang-ruang digital,” pungkas Johnny. (esy/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad