jpnn.com, JAKARTA - Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai berperan penting sebagai salah satu ujung tombak transformasi digital di masyarakat.
Hal ini karena jumlah mereka yang banyak dan tersebar hingga ke penjuru tanah air.
BACA JUGA: PBNU Gandeng BUMN Peruri untuk Layanan Digital Security
“Seperti calistung (baca, tulis, dan hitung) saat masih kecil, literasi digital tidak bisa lepas dari kehidupan kita pada saat ini,” kata Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Bonifasius Wahyu Pudjianto, dalam kegiatan Training of Trainers (ToT) Literasi Digital Sektor Pemerintahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Hotel Santika, BSD Tangerang Selatan, Kamis (23/6).
Berdasar laporan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam infografis Statistik Indonesia 2021 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah ASN di Indonesia 4.168.118 orang. Sebanyak 961.629 orang (23 persen) adalah ASN pusat, 549.353 orang (13 persen) adalah ASN provinsi, dan 2.657.136 orang (64 persen) adalah ASN daerah.
BACA JUGA: Kemenkominfo Dorong Sektor Swasta untuk Tingkatkan Layanan Publik Lebih Efektif
"Data tersebut menunjukkan bahwa ASN berpotensi sebagai aspek penting dalam percepatan transformasi digital untuk meningkatkan indeks literasi digital nasional," ujar Bonifasius Wahyu Pudjianto.
Berdasarkan data tersebut, Kemenkominfo bekerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga di tingkat pusat dan daerah untuk mengembangkan kompetensi ASN dan menambah pengetahuan tentang teknologi digital dan perkembangannya.
BACA JUGA: Kemenkominfo Raih Predikat Kepatuhan Tinggi dari ORI, Selamat!
Kegiatan ini diikuti 30 widyaiswara Kementerian Dalam Negeri dan berlangsung selama tiga hari, yakni 23 - 25 Juni 2022 di Hotel Santika, BSD Tangerang Selatan, Banten.
Tujuan kegiatan ini adalah mendorong ASN mengenal dan mengadopsi teknologi digital, serta diarahkan menjadi trainers untuk mengedukasi literasi digital di sektor pemerintahan dalam mendukung tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di 2024.
Kegiatan ini dinilai penting karena berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021, Indonesia masih berada dalam kategori sedang dengan angka 3.49 dari 5,00.
Merespons temuan itu, Kemenkominfo memberikan pelatihan ToT dengan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
"Kegiatan ini membuka cakrawala bahwa literasi digital sangat penting," kata Bonifasius Wahyu Pudjianto.
Kemenkominfo secara resmi memulai ToT Literasi Digital bagi ASN bersama dengan Kemendagri, yang sebelumnya juga dilakukan kolaborasi bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Kepala Pusat IV Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis BPSDM Kemendagri menyambut baik serta antusias kolaborasi dan kerja sama Kemenkominfo dengan Kemendagri, khususnya dalam peningkatan kapasitas literasi digital widyaiswara.
“Ini momen yang bagus untuk menambah kualitas bagi para Widyaiswara Kemendagri, akan menambah kemampuan dan poin mereka,” ujar Dian Andy Permana. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad