Bupati Enthus: Indonesia Masih Terjajah

Senin, 18 Agustus 2014 – 08:33 WIB

jpnn.com - SLAWI - Tidak dipungkiri, sesungguhnya Indonesia masih mengalami penjajahan. Penjajahan era modern yang lebih kejam dari masa penjajahan ordelama.

 

Yaitu, dijajah oleh kemiskinan, ketimpangan sosial, ketergantungan pada produk impor dan hutang luar negeri serta budaya koruptif dan hedonis yang menjangkiti semua kalangan.

BACA JUGA: Kemacetan Mudik 2015 Geser ke Perbatasan Jateng

Hal itu diungkapkan Bupati Tegal Enthus Susmono saat memberikan sambutan upacara bendera merah putih dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-69, Minggu (17/8).

BACA JUGA: Rumah Adat Labuhanbatu Segera Dibangun di TMII‬

Bupati tak menampik, saat ini, orang Indonesia tengah dijauhkan dari akar nilai-nilai luhur budaya bangsa yang kemudian diganti dengan budaya baru. Bahkan, negara ini sepertinya tertinggal jauh dengan negara serumpun.

Negara Malaysia misalnya. Menurut bupati, Malaysia hari ini adalah Indonesia untuk 20 tahun yang akan datang. Thailand hari ini adalah Indonesia untuk 10 tahun ke depan. "Kira-kira begitu, bisa saja benar," ulas bupati.

BACA JUGA: Merah Putih Berkibar di Dasar Laut Derawan

Bupati menyatakan, perjuangan Indonesia sesungguhnya belum berakhir. Perjuangan yang harus diperkuat adalah karakter dan kepribadian bangsa yang merdeka, unggul, dan berdaulat.

Sebenarnya, cara paling mudah dan sederhana untuk mengikis penjajah itu, akuilah sebagai orang Indonesia. Artinya, cintailah produk dalam negeri dan gunakan hasil karya putra putri bangsa.

"Rebut pasar dalam negeri. Inilah saatnya kita meng-Indonesia-kan Indonesia,” tegasnya.

Bupati meyayangkan, tidak sedikit produk Indonesia yang semakin pupus. Seperti Apel Malang, kini hilang di pasaran dan berganti Apel Washington. Produk tempe yang berasal dari Indonesia, sekarang dipatenkan oleh negara tetangga. Parahnya lagi, lahan pertanian yang luas di Indonesia, tapi masih melakukan kebijakan impor pangan.

"Itulah bukti nyata masih kuatnya cengkraman penjajah di negeri ini," tandasnya.

Sementara, dalam upacara itu, diikuti anggota Forkompinda, seluruh Kepala SKPD dan jajarannya di lingkungan Pemkab Tegal, Polri, TNI, dan sejumlah pelajar SMP dan SMA/SMK. Upacara berlangsung tertib dan kondusif. (yer)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kali Dikibarkan, Tetap Setengah Tiang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler