Bupati Enthus Pastikan Tuntut Perusahaan Petasan

Senin, 30 Oktober 2017 – 07:05 WIB
Bupati Tegal Enthus Susmono. Foto: Yerry Novel/Radar Slawi/dok.JPNN.com

jpnn.com, TEGAL - Tujuh orang warga Kabupaten Tegal menjadi korban ledakan pabrik petasan yang meledak di Kosambi, Tangerang, Banten. Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal akan menuntut pihak perusahaan pemilik pabrik.

“Pemerintah Kabupaten Tegal akan menuntut ke perusahaan petasan itu untuk bertanggung jawab. Harus ada asuransi dan kompensasi untuk para korban,” kata Bupati Tegal Enthus Susmono, Sabtu (29/10).

BACA JUGA: Korban Pabrik Petasan Bertambah, Ini Dia Identitasnya

Enthus mengaku sudah mengintruksikan kepala desa dan camat untuk melakukan pendampingan kepada keluarga korban. Termasuk Dinas Sosial Kabupaten Tegal juga turun mendampinginya.

Saat ini, Enthus juga masih menunggu proses identifikasi yang sedang dilakukan oleh kepolisian terhadap para korban. “Kita masih menunggu kepastian korban itu,” ujarnya.

BACA JUGA: Keluarga Diharapkan Bawa Foto Korban yang Tampak Giginya

Dalang nyentrik ini sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang memakan banyak korban tersebut. Pemerintah harus tegas terhadap pemilik pabrik petasan karena membahayakan.

“Kembang api itu juga termasuk petasan. Sudah pasti berbahaya. Makanya selama saya memimpin tidak pernah ada pesta kembang api di Kabupaten Tegal,” tandasnya.

BACA JUGA: 7 Warga Tegal Korban Ledakan Pabrik Petasan, 3 Hilang

Sementara itu, ayah tiga korban asal Kabupaten Tegal, Rojianto,50, mengaku sampai saat ini, pihaknya belum dihubungi oleh perusahaan pemilik pabrik sejak terjadi peristiwa ledakan.

“Dari perusahaan tidak memberi tahu. Tidak ada kabar sama sekali,” ujarnya.

Walau begitu, Rojianto masih tetap menunggu kepastian terkait nasib salah satu anaknya yang masih dinyatakan hilang. “Keluarga masih cemas,” ucapnya.

Kepala Desa Balaradin Umar Utsman mengatakan, keluarga dari tiga korban yang hilang sudah berada di Jakarta untuk memastikan keberadaan dan nasib anggota keluarganya masing-masing.

Mereka sedang menunggu proses identifikasi dari tim forensik di Rumah Sakit Polri Kramatjati. “Keluarga korban yang hilang sudah kita antar ke Rumah Sakit Polri Kramatjati,” kata Umar saat dihubungi Sabtu (28/10).

Menurut Umar, para keluarga korban tersebut juga sudah menyiapkan dokumen, foto, hingga barang-barang milik korban yang diperlukan tim forensik untuk mencocokkan identitas para korban yang tewas.

“Kartu Keluarga (KK), foto, sidik jari, sampai sikat gigi yang pernah dipake juga dibawa. Termasuk jika diperlukan tes DNA,” jelasnya.

Karena proses identifikasi masih berjalan, Umar belum bisa memastikan nasib tiga korban yang masih dinyatakan hilang tersebut. Proses identifikasi oleh tim forensik cukup sulit dilakukan karena banyaknya korban dan kondisinya yang sebagian besar gosong terbakar.

“Jadi kita masih menunggu proses identifikasi dari tim forensik sebelum memastikan tiga korban yang hilang itu,” pungkas Umar yang saat dihubungi tengah berada di Tangerang untuk mendatangi para korban yang mengalami luka bakar dan masih harus dirawat di rumah sakit.

Sebelumnya, tujuh warga Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal turut menjadi korban ledakan dan kebakaran yang terjadi di pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, Kamis lalu (26/10).

Dari tujuh korban itu, dua orang mengalami luka bakar ringan, dua orang luka bakar 80 persen, dan tiga sisanya hilang.

Para korban antara laun yakni Tanzilalil Umam, Deni Purwanto (luka bakar ringan), Kardiman, Anggi Panji Pangestu (luka bakar 80 persen), Khalimi, Yusli, dan Muhammad Taenari (hilang).

Para korban luka saat ini masih dirawat di RSIA Bun Kosambi, RSUD Tangerang, dan RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. (yer/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Jenazah Korban Pabrik Petasan Dipulangkan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler