Bupati Karolin Larang Sekolah Tatap Muka, Begini Strateginya Agar Tak Memberatkan Siswa

Sabtu, 09 Januari 2021 – 14:55 WIB
Bupati Landak Karolin Margret Natasa (ANTARA/HO)

jpnn.com, NGABANG - Bupati Landak, Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa melarang sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka pada awal tahun 2021 ini.

Untuk menyiasati agar pembelajaran tidak memberatkan peserta siswa, Bupati Karolin menerapkan skema belajar secara kombinasi, yakni dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).

BACA JUGA: Sikap Wali Kota Bandung Tentang Pembelajaran Tatap Muka, Tegas!

"Pilihan metode pembelajaran yang dianjurkan yaitu secara online atau daring dan luar jaringan atau kombinasi keduanya dan kita belum menerapkan sekolah tatap muka," ucap Bupati Karolin di Ngabang, Jumat (8/1).

Dia menyebutkan, keputusan itu diambil berdasarkan hasil evaluasi metode pembelajaran yang efektif diterapkan di wilayah kabupaten Landak saat ini, yaitu secara luring.

BACA JUGA: Ferdinand: Tak Mungkin Polisi Memperlakukan 4 Laskar FPI seperti Pacar

Menurut politikus PDI Perjuangan itu, metode yang paling efektif adalah metode luring, di mana setiap minggu siswa diberikan tugas, kemudian nanti orang tua atau perwakilan datang ke sekolah mengambil tugas sembari mengumpulkan penugasan sebelumya.

"Ini yang kami lihat paling efektif dan tidak terlalu memberatkan bagi siswa," ucap mantan legislator Senayan ini.

BACA JUGA: Sudah Bayar Rp 30 juta, Lulus Tes CPNS dan Dapat SK, Duh Ternyata

Dengan metode luring, kata Karolin, setiap sekolah mengatur jadwal siswa datang ke sekolah untuk mengambil dan mengumpulkan tugas, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerumunan.

"Jadi diatur jadwalnya datang ke sekolah, tidak sekaligus satu kelas datang semua, atau semua kelas datang semua ke sekolah. Jadi Senin sampai Sabtu ada jadwal mengambil tugas, itu yang paling efektif berdasarkan hasil evaluasi kami, luring," jelasnya.

Menurut Karolin, metode luring lebih efektif karena tidak terlalu banyak mengalami kendala, tidak seperti metode daring yang memerlukan SDM yang siap, sarana dan prasarana memadai, hingga faktor geografis.

"Memang tidak ideal, banyak sekali kendala di lapangan baik dari segi SDM-nya, kemudian dari sisi geografis, sarana prasarana sangat tidak ideal, sedih juga, cuma bagaimana?" ucap Karolin.

Dia menambahkan, Pemkab Landak memutuskan belum memberlakukan pembelajaran tatap muka lantaran situasi saat ini yang belum normal karena pandemi, sehingga keselamatan siswa dan guru harus diutamakan.

"Keselamatan yang utama, sesuai dengan situasi diberlakukannya Undang-Undang kesehatan sehingga kita tetap mengutamakan kesehatan," tegas Karolin.(antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler