jpnn.com - PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Ujang Iskandar mengambil sisi positif di balik jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Kumai. Salah satunya, musibah ini membuat nama Pangkalan Bun mendunia.
Ujang Iskandar mengatakan, punya niat mendirikan monumen untuk mengenang tragedi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun. Niat ini bisa terwujud jika bangkai AirAsia diserahkan kepada Pemkab Kobar setelah dilakukan pemeriksaan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
BACA JUGA: Maling Motor Sesuai Pesanan
Menurut Ujang, hal Itu tergantung nanti, kalau nanti bangkai pesawat ini dibawa ke Kumai dan sudah diperiksa oleh KNKT, selain itu memang diberikan kepada Kobar, nanti Pangkalan Bun akan dibuatkan monumen kecelakaan AirAsia QZ8501.
"Misalnya nanti bangkai pesawat ini dibawa ke Kumai, dan sudah diperiksa oleh KNKT dan kalau memang diberikan kepada Kotawaringin Barat ini, nanti kita buatkan monumen kecelakaan AirAsia jet QZ8501 di Pangkalan Bun," kata Ujang, seperti dikutip dari Radar Sampit (Grup JPNN), Minggu (11/1).
BACA JUGA: Hasban Berstatus Terdakwa, Keppres Sekda Sumut Bisa Dikaji Ulang
Jiwa terwujud, monumen ini akan melengkapi monumen yang telah berdiri di Pangkalan Bun, yakni Monumen Penerjunan Pertama Palagan Sambi di sekitar Bundaran Pancasila.
Selain berniat membangun monumen, Pemkab Kobar juga berencana membangun bandara baru berstandar internasional dan pelabuhan samudra di kawasan pesisir sekitar Desa Sebuai. Rencana itu mendapat restu Presiden Jokowi saat berkunjung ke Pangkalan Bun beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Dari Sejarawan hingga Bocah Bekasi Protes Indosat
"Kita bangun bandara baru dan pelabuhan samudra ternyata jalannya semakin dipermudah. Hal ini terlihat dari kedatangan Presiden Joko Widodo yang memberikan sinyal untuk mendukung rencana itu. Evakuasi korban jatuhnya pesawat di Selat Karimata melalui Pangkalan Bun juga memberikan dampak baik bagi Pangkalan Bun," jelasnya. (radarsampit/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang Lion Air Bawa Bom Urung jadi Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi