jpnn.com, MAGELANG - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya untuk melaksanakan pembangunan sektor pertanian di seluruh penjuru Indonesia.
Fokus mewujudkan hal tersebut, Kementan berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pertanian melalui regenerasi petani.
BACA JUGA: Kapolda Jabar Perintahkan Tembak di Tempat Geng Motor
Youth Entrepreneurship and Employment Support Services atau lebih dikenal dengan YESS merupakan salah satu program andalan Kementan dalam hal regenerasi petani.
Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan berupaya melibatkan pemuda di 15 Kabupaten yang tersebar di empat provinsi yang berbeda lokasi YESS, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: Lewat Program Kostratani, BPP Karangsembung Kebumen Ajarkan Pertanian Cerdas Iklim
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan hingga saat ini proses penumbuhan petani milenial itu terus dilakukan.
"Targetnya hingga 2024 mendatang, Kementan mampu mencetak 2,5 juta petani milenial. Untuk itu, Kementan berupaya mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi saat ini. Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran,” kata Dedi dalam keterangannya.
Untuk memperluas wilayah serta mempercepat pencapaian target mencetak 2,5 juta pengusaha pertanian milenial di tahun 2024, program YESS berencana melakukan perluasan wilayah, salah satunya di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Direktur Program YESS yang juga Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti saat audiensi dengan Bupati Magelang, Minggu (29/5) menjelaskan bahwa Keberlanjutan sektor pertanian harus didukung penuh oleh pemerintah dari pusat hingga daerah dan keterlibatan penuh petani milenial.
Hal tersebut dikarenakan interfensi program YESS yang dilakukan dapat berupa kegiatan pelatihan atau peningkatan kapasitas milenial mulai dari teknis pertanian, manajemen, kewirausahaan, pengelolaan keuangan hingga adanya peluang untuk magang. Dan ini tidak bisa dilakukan oleh Kementan saja.
“Pemetaan kebutuhan para milenial dan penjaringan yang tepat sasaran, serta sinergitas dari pemerintah daerah menjadi penting untuk menentukan kesuksesan program YESS,” ujarnya.
Menyambut baik iktikad Kementan, Bupati Magelang Zaenal Arifin menegaskan komitmennya untuk meningkatkan perekonomian milenial melalui pertanian.
Dukungan program YESS menjadi harapan terwujudnya kesejahteraan milenial di sektor pertanian.
“Potret pertanian di mata anak muda saat ini masih belum menguntungkan. Padahal, apabila dikelola dan didampingi dengan benar pertanian bisa menyumbang perekonomian yang besar di Magelang. Didukung dengan sumber daya alam yang memadai, seharusnya keberlanjutan pertanian dapat diwujudkan,” tuturnya. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti