Bupati Malinau Minta WWF Berdayakan Masyarakat di Sekitar Hutan

Senin, 16 Juni 2014 – 18:23 WIB
Bupati Malinau Yansen TP (tengah) bersama manajemen WWF di Jakarta. Foto: Widayat/Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Bupati Malinau Yansen TP berharap, Wild World Fondation (WWF) tidak hanya meminta masyarakat selalu menjaga hutan yang ada di sekitarnya. Namun, masyarakat tidak diberikan kesejahteraan atau imbal balik dari jerih payah yang dilakukannya terkait kelestarian hutan.

"Saya minta WWF harus jujur. Artinya, apa yang dilakukan WWF itu harus berkenaan langsung dengan masyarakat. Jangan berfikir hanya dalam rangka menghidupkan organisasi  WWF saja di Malinau, karena banyak hal yang dapat dilakukan di Malinau," kata Yansen, Senin (16/6).

BACA JUGA: Warga Dolly Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Harapan itu juga disampaikan mantan Staf Ahli Gubernur Kaltim itu saat penandatanganan nota kesepahaman Penyelenggaraan Pembangunan Hijau di Kabupaten Malinau, antara Pemkab Malinau dengan WWF, di Jakarta, Sabtu (14/6).

Menurut Yansen, sejauh ini dirinya melihat masih banyak masyarakat yang kurang sejahtera di sekitar wilayah hutan Malinau.

BACA JUGA: Nikah Massal di Balikpapan Diikuti Pasangan Kakek-Nenek

"Oleh sebab itu, saya meminta kepada WWF dapat memberdayakan masyarakat sekitar hutan. Jadi tidak hanya diminta menjaga hutan saja. Tapi disejahterakan," harapnya.

Pemkab Malinau, dikatakan Yansen, memahami bahwa WWF merupakan organisasi kemasyarakatan yang didanai oleh donatur. Sehingga, tidak dapat memberikan sumber pendanaan kepada masyarakat. Namun diharapkan Bupati, WWF dapat menjalankan program secara baik di Malinau.

BACA JUGA: Banyuwangi Jalin Kerja Sama dengan Universitas Tiongkok

"Berikan pendidikan dan pemahaman tentang konservasi di Malinau merupakan isu penting yang dibawa oleh WWF, maka jalankan itu dengan sebaik-baiknya. Ajarkan masyarakat soal bagaimana mensejahterakan mereka tanpa harus merambah dan merusak hutan. Oleh sebab itulah, kemitraan ini sangat penting untuk dilaksanakan," pintanya.

Yansen menyampai, masyarakat Malinau pada umumnya sudah memahami tata cara menjaga hutan. Hal ini dikarenakan, masyarakat Malinau sudah menjaga hutan sejak ratusan tahun lalu melalui kearifan lokal di Malinau. Walaupun dalam era sekarang ini ditegaskan oleh Yansen, ancaman pergeseran ‎kearifan lokal juga saat ini menerpa Malinau.

"Kita berdayakan masyarakat ini. Jangan kemudian mereka akhirnya menggunakan hutan sebagai sumber penghidupan‎. Kemudian melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, Pemkab Malinau sangat menyambut baik apa yang dilakukan oleh WWF," tambahnya.(ida)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkali-kali Beraksi, Pelaku Curanmor Dibantu Sekuriti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler