jpnn.com - SEBAGIAN warga di kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak, Surabaya terus menentang rencana penutupan tempat esek-esek yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara pada 18 Juni mendatang. Bahkan warga yang menentang penutupan mengibarkan ratusan bendera merah putih setengah tiang menjelang pelaksanaan penutupan Dolly.
"Pemasangan bendera setengah tiang ini simbolis saja. Kami merasa kecewa dan berduka terhadap rencana penutupan yang tetap berjalan," kata Anggota Front Pekerja Lapang (FPL) lokalisasi Dolly dan Jarak Apeng. Dia mengatakan, pemasangan bendera setengah tiang ini dilakukan warga di lima RW Kelurahan Putat Jaya.
BACA JUGA: Nikah Massal di Balikpapan Diikuti Pasangan Kakek-Nenek
Menurutnya, hingga detik ini mediasi antara warga dengan Pemkot Surabaya belum terwujud. Dia mengaku kecewa atas klaim pemkot yang menyatakan penutupan akan berjalan lancar tanpa kendala. "Itu versi mereka. Yang pasti kami tetap bertahan menolak," ujar Apeng.
Meski begitu, upaya konfrontasi belum akan ditunjukkan para warga yang menolak. Menurutnya, jika pihak pemkot mulai menunjukkan sikap arogansi, maka warga tak segan akan melawan.
BACA JUGA: Banyuwangi Jalin Kerja Sama dengan Universitas Tiongkok
Kata dia, pemkot justru melakukan pendekatan di luar area lokalisasi. Misalnya seperti di Gang Sombie, Gunung Keramat, Gang Makam yang berjarak sekitar satu kilometer dari pusat lokalisasi Dolly.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan rencana perubahan wajah kawasan lokalisasi Dolly dengan membangun sebuah gedung enam lantai. "Lantai dasar bakal difungsikan sebagai sentra PKL, lantai dua untuk usaha makanan kering, lantai tiga dan empat khusus untuk perpustakaan dan komputer," katanya.
BACA JUGA: Berkali-kali Beraksi, Pelaku Curanmor Dibantu Sekuriti
Sedangkan lantai lima, lanjut dia, akan digunakan untuk taman bermain anak-anak serta balai RW yang ada di lantai enam. "Gedung itu dilengkapi dengan lift. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp9 miliar," katanya. (ant/tp/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Kasus Mengendap, Kejagung Siap Supervisi Kejati Sumut
Redaktur : Tim Redaksi