Bupati Nina Tegaskan Tempat Wisata Indramayu Masih Ditutup   

Sabtu, 14 Agustus 2021 – 21:22 WIB
Pedagang dan pengelola wisata membersihkan sampah di Pantai Balongan Indah, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (3/8/2021). ANTARA/Dedhez Anggara/rwa.

jpnn.com, INDRAMAYU - Bupati Indramayu, Jawa Barat, Nina Agustina menyatakan bahwa kegiatan pariwisata di daerahnya sampai saat ini masih ditutup untuk sementara. 

Menurut Nina, semua kegiatan pariwisata baik itu alam, buatan, maupun hiburan, semua masih belum diizinkan untuk dibuka. 

BACA JUGA: Anies Baswedan Tutup Objek Wisata, Warga Malah Berkerumun di Tempat Ini

"Kegiatan pariwisata sampai saat ini masih ditutup sementara," kata Bupati Nina di Indramayu, Sabtu (14/8).

Pemerintah Kabupaten Indramayu masih belum mengizinkan tempat wisata dibuka, meskipun sudah ada beberapa beberapa pelonggaran untuk sektor lainnya. 

BACA JUGA: Survei IPO: Mayoritas Masyarakat Tidak Puas dengan PPKM yang Digagas Jokowi

Menurut Nina, masih ditutupnya kegiatan pariwisata itu dikarenakan Kabupaten Indramayu, saat ini masih masuk PPKM Level 3. 

Untuk itu, hanya ada beberapa pelonggaran bagi kegiatan lainnya.

BACA JUGA: Forum Solidaritas Kemanusiaan Sebut PPKM Level 4 Kecil Pengaruhnya di Daerah Luar Jawa

"Indramayu masih PPKM level 3, untuk itu belum ada pelonggaran bagi tempat wisata," tuturnya.

Untuk kegiatan yang sudah diperbolehkan pada saat PPKM level 3 di antaranya tempat perbelanjaan dengan kapasitas 25 persen, sekolah tatap muka 50 persen, dan beberapa lainnya.

Sementara, pengelola Pantai Balongan Indah Indramayu Akso Surya Darmawangsa berharap Pemkab Indramayu bisa kembali membuka tempat wisata secepatnya, karena sudah 1,5 bulan tidak ada pemasukan sama sekali.

"Kalau mal bisa buka, kenapa wisata alam tidak, kami hanya minta keadilan dan berharap setelah tanggal 16 Agustus nanti bisa buka kembali," katanya.

Akso mengatakan selama penerapan PPKM, otomatis semua tempat wisata ditutup.

Padahal, katanya, dari sektor tersebut banyak warga yang menggantungkan nasibnya, seperti pengelola, pedagang, dan lainnya.

Untuk itu, dia sangat berharap sektor pariwisata bisa kembali dibuka, meskipun harus ada pembatasan dari kapasitas yang ada.

"Kalau dibuka dan dibatasi 25 persen seperti mal, kami juga siap, asalkan dibuka," ujarnya. (antara/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler