Forum Solidaritas Kemanusiaan Sebut PPKM Level 4 Kecil Pengaruhnya di Daerah Luar Jawa

Sabtu, 14 Agustus 2021 – 10:00 WIB
Koordinator Bidang Literasi dan Edukasi Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK) Dinny Jusuf. Foto: dokumentasi FSK

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah daerah di nusantara masuk ke dalam wilayah zona merah Covid-19.

Sayangnya kata Koordinator Bidang Literasi dan Edukasi Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK) Dinny Jusuf, tingkat kesadaran masyarakat untuk patuh protokol kesehatan masih rendah. Juga stigma sosial masih terjadi di masyarakat.

BACA JUGA: Keluar dari Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jerinx: Sungguh Luar Biasa

Pemerintah sekarang ini menerapkan PPKM Level 4 di luar Pulau Jawa. Dinny menilai selama PPKM berlangsung sejak 3 Juli 2021, telah membawa dampak baik bagi laju kasus Covid-19 di Pulau Jawa. Namun, kecil pengaruhnya di luar Pulau Jawa.

Belum lagi soal vaksinasi, banyak masyarakat daerah masih enggan disuntik vaksin Covid-19. Mereka percaya tentang hoaks.

BACA JUGA: Warga Curiga dengan Aktivitas 6 Orang Secara Tertutup, Astaga, Barang Buktinya

"Masyarakat juga sering baca di ponsel dan percaya hoaks jadi mereka enggak mau divaksin," ujar Dinny dalam diskusi FSK, Jumat (13/8).

Kondisi ini, lanjutnya, diperparah dengan akses untuk mendapatkan vaksin di daerah masih sangat terbatas. Tidak seperti di Pulau Jawa.

Bersama FSK, Dinny ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya patuh protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19.

Dia mencari cara yang tepat dan menyenangkan agar pesan ini sampai ke masyarakat.

"Kami inginnya jangka panjang dan pendek melakukan sosialisasi dan edukasi dengan pendekatan kearifan lokal. Bisa menggandeng tokoh masyarakat untuk jadi role model atau teladan," ucapnya.

Pada kesempatan sama Koordinator Nasional Forum Solidaritas Kemanusiaan Sudirman Said menilai kebijakan PPKM serta langkah pencegahan Covid-19 yang telah diterapkan pemerintah seharusnya dipatuhi masyarakat di mana saja. Kaitannya dengan patuh protokol kesehatan dan ikut vaksinasi. 

"Vaksinasi akan memerlukan waktu, karena menyangkut ketersediaan pasokan, manajemen logistik, dan juga beban tenaga kesehatan," terangnya.

Sambil diimbangi dengan pelaksanaan protokol kesehatan ketat, tambah Sudirman, edukasi dan literasi akan sangat menentukan kesuksesan mengendalikan pandemi ini.

Kemudian soal stigma di masyarakat, Sudirman mengatakan hal ini menjadi tantangan kita bersama. Seharusnya antarwarga harus menjaga keharmonisan, agar tidak terjadi saling curiga.

"Peran para pemimpin masyarakat akan sangat penting menjaga saling percaya antarwarga. Bahkan semangat saling bantu yang harus digelorakan," tutur pria yang dikenal sebagai tokoh kemanusiaan ini.

Selain itu, dia mengatakan, ada tiga upaya penting yang akan dikontribusikan FSK.

Mulai dari melakukan usaha edukasi dan peningkatan literasi secara masif, hingga membantu usaha pemulihan kesehatan, serta memperkuat pemberdayaan sosial dan ekonomi sebagai dampak dari pandemi. (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler