jpnn.com, KUPANG - Hama belalang menyerang ratusan hektare tanaman pertanian di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sumba Tengah pun dinyatakan dalam kondisi darurat hama belalang.
“Kondisi Sumba Tengah saat ini sudah saya nyatakan darurat hama belalang, yang makin masif menyerang tanaman jagung petani. Sudah 200-an hektare (yang diserang), dan ada ratusan hektare lagi juga berpotensi diserang," kata Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu ketika dihubungi dari Kupang, NTT, Sabtu (13/3).
BACA JUGA: Tanaman Jagung Habis Dimakan Hama, Burhanuddin Malah Berbuat Nekat di Depan Sang Istri
Paulus menjelaskan hama belalang menyerang daerah setempat sejak September 2020 lalu. Saat ini, ujar Paulus, hama belalang makin masif menyerang tanaman jagung petani terutama di Kecamatan Umbu Ratu Ngga.
Oleh karena itu Bupati Paulus mengatakan setiap hari sekitar 100 pegawai dari kabupaten dikerahkan ke lapangan untuk membantu pembasmian hama tersebut.
BACA JUGA: Kementan Minta Petani Terapkan Cara Ini Untuk Antisipasi Hama dan Perubahan Iklim
"Setiap hari, tiga atau empat SKPD (satuan kerja perangkat daerah) masing-masing mengerahkan anggota sekitar 20- an orang untuk ke lapangan membantu penyemprotan cairan pestisida," katanya.
Dia mengatakan pada hari Minggu pun petugas pemerintah terus bekerja secara bergilir karena hama belalang menyebar makin cepat. Terutama dari belalang yang sudah bisa terbang.
BACA JUGA: Jokowi Sebut Luas Lumbung Pangan di Sumba Tengah Ditambah, hingga 10 Ribu Hektare
"Pembasmian lebih efektif dilakukan saat belalang masih kecil yang baru menetas, karena jika sudah besar dan bisa terbang maka butuh kerja ekstra lagi," katanya.
Paulus menambahkan saat ini upaya kolaboratif antara petugas dari kabupaten bersama aparat desa, serta tokoh masyarakat, dan warga atau petani terus berjalan untuk melakukan pembasmian.
Paulus mengatakan karena migrasi belalang ini berawal dari wilayah Kabupaten Sumba Timur dan hingga kini secara masif menyerang Sumba Tengah maka dia berharap semua pemerintah kabupaten se-Pulau Sumba bergerak dengan seluruh komponen untuk melakukan penanganan.
"Empat kabupaten (di Pulau Sumba) ini perlu sama-sama bergerak melibatkan semua komponen masyarakat sehingga menjadi gerakan bersama karena serangan hama belalang ini sudah menjadi bencana," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy