jpnn.com, PEMALANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung bereaksi setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menangkap Bupati Pemalang, Jawa Tengah, Mukti Agung Wibowo dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT), Kamis (11/8).
Ganjar langsung melakukan rapat mendadak bersama Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemalang, Jumat (12/8) siang.
BACA JUGA: 5 Provinsi Sudah Tak Miliki Desa Tertinggal, Ada Wilayah Ganjar dan Khofifah
Ganjar mengingatkan pada seluruh kepada daerah untuk menghentikan kegiatan jual beli jabatan, meminta komisi, maupun mengatur proyek saat memimpin daerah.
Dia menegaskan sudah berkali-kali menyampaikan hal itu. Termasuk KPK, kata Ganjar, juga sudah berkali-kali mengingatkan para kepala daerah.
BACA JUGA: KPK OTT Bupati Pemalang dan Puluhan Orang, Kasusnya Begini
"Saya sudah berkali-kali dan menyampaikan, bahkan KPK pun juga sudah berkali-kali menyampaikan pada kita, namun tetap masih 'ngeyel'," kata Ganjar.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengingatkan para kepala daerah agar tidak mengkhianati rakyat dengan cara melakukan korupsi.
BACA JUGA: Heboh OTT KPK, 2 Orang Berbaju Pemalang Dimasukkan ke Mobil di Depan Gerbang DPR
"Saya berharap jangan khianati dan dengar betul dengan mata hatinya. Tidak sekadar mendengar dengan telinga, tatap mata, dan hatinya, bukan sekadar fisik-fisik saja yang bisa dilihat, tetapi realisasikan," tuturnya.
Ganjar minta pada organisasi perangkat daerah Kabupaten Pemalang agar mengonsolidasikan untuk memperbaiki hal itu pascakasus OTT Bupati Pemalang oleh KPK.
"Suara ini, sebenarnya sudah terdengar agak lama sehingga KPK selalu mengingatkan pada kita. Namun, apabila selalu 'ngeyel' pasti ditindak," imbuhnya.
Terkait dengan adanya pakta integritas, Ganjar mengatakan hal itu tidak perlu ditandatangani, namun harus dirasakan dan dilaksanakan.
"Namun, apabila 'ngeyel’, ya, ditahan," tegasnya.
Kehadiran Ganjar Pranowo secara mendadak ke Pemalang ini, terkait OTT KPK terhadap Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo, dan untuk menyiapkan aktivitas Pemerintahan Kabupaten Pemalang tetap berjalan normal.
"Saya sudah sampaikan dan wakil bupati sudah menyiapkan dan mudah-mudahan hari ini sudah ada rapat dengan seluruhnya. Saya akan dampingi wakil bupati dan inspektorat agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik," ungkap Ganjar Pranowo.
KPK menangkap Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo dalam sebuah OTT di Jakarta, Kamis (11/8).
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan OTT tersebut diduga berkaitan dengan kasus suap proyek dan jual beli jabatan.
“Dugaan tindak pidana korupsi suap dan pungutan tidak sah dalam pengadaan barang dan jasa serta jabatan,” kata Ghufron dalam keterangannya, Jumat (12/8).
Ghufron merahasiakan pihak-pihak, termasuk barang bukti yang diamankan KPK.
Namun, Ghufron mengatakan bahwa bupati Pemalang tidak sendirian ditangkap.
“Kami telah mengamankan beberapa orang, sekitar 23 orang,” ungkap Nurul Ghufron. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi