Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kecewa Liga 2 Terhenti, Ndasku Mumet, Ndasmu Piye?

Minggu, 15 Januari 2023 – 06:18 WIB
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau biasa disapa Gus Muhdlor. Foto: source for JPNN

jpnn.com - SIDOARJO - Gus Muhdlor -sapaan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, terkejut dan kecewa mendengar PSSI menghentikan Liga 2.

"Saya, dan kita semua, terkejut plus sangat kecewa mendengar informasi bahwa PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga 2 musim ini, setelah sebelumnya memutuskan tidak menggelar Liga 3 Zona Jawa Timur. Keputusan ini merupakan pukulan telak bagi dunia sepak bola Indonesia, khususnya insan sepak bola Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya dalam unggahan di Instagram pada akun @ahmadmuhdlorali.

BACA JUGA: Liga 2 2022 Dihentikan, Sriwijaya FC Kecewa Berat, Begini Pernyataannya

Gus Muhdlor menjelaskan, Sidoarjo memiliki dua klub di dua level kompetisi yang berbeda, yakni Deltras di Liga 2 dan Persida di Liga 3.

“Mereka tak hanya mengusung kebanggaan dan harapan masyarakat Sidoarjo, Pride of The City, tetapi juga hadir sebagai bagian dari pembinaan sepak bola di daerah ini,” kata bupati muda ini, berusia 31 tahun.

BACA JUGA: Sikapi Penghentian Liga 2 dan 3, Pengamat Soroti PSSI, Menohok

Dia menuturkan Deltras dan Persida menjadi wadah bagi pemain-pemain sepak bola lokal Sidoarjo untuk berkarier.

Sejumlah pemain level nasional adalah kelahiran Sidoarjo, dan bibit-bibit pemain sepak bola baru yang bertalenta selalu bermunculan dari kampung-kampung dan desa-desa.

BACA JUGA: 5 Karya Hebat Gus Muhdlor Sejak Jabat Bupati Sidoarjo, Ada Frontage Road Waru-Buduran

“Penghentian kompetisi mematikan harapan mereka yang sudah bergabung di Deltras dan Persida untuk menunjukkan prestasi sebagai individu dan tim. Tanpa kompetisi, mereka kehilangan sumber pemasukan untuk perekonomian rumah tangga."

"Pelaku UMKM yang selama ini bergantung pada pertandingan sepak bola juga dirugikan. Manajemen klub yang sudah mengeluarkan finansial untuk membentuk tim dan melakukan persiapan juga rugi besar,” tutur Gus Muhdlor.

Dia menggarisbawahi bahwa semua pihak setuju, insan sepak bola Indonesia harus berbenah, mulai dari pengurus, pemain, dan suporter.

Jangan ada lagi Tragedi Kanjuruhan yang berdampak pada sepak bola nasional keseluruhan.

Namun, lebih dari itu, pembenahan paling serius harus dilakukan di tubuh PSSI.

“Ibarat ikan, untuk menilai kualitasnya harus dilihat pada bagian kepala. PSSI adalah kepala dari tubuh sepak bola Indonesia, yang harus dijaga kualitasnya,” kata alumnus Universitas Airlangga tersebut.

Menurut Gus Muhdlor, pengurus PSSI harus profesional dalam bekerja mengelola organisasi dan memanajemen kompetisi.

"Tanpa kompetisi yang baik, percayalah tim nasional Indonesia tidak akan ke mana-mana,” katanya.

Gus Muhdlor memungkasi unggahannya dengan sebuah satir seperti lirik lagu. “Ndasku mumet, ndasmu piye?”

Ratusan komentar tercatat membanjiri unggahan kekecewaan Bupati Sidoarjo itu. (*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler