jpnn.com, SURABAYA - Edi Santuso (21) ini akhirnya dibekuk anggota Polsek Tenggilis, Surabaya Sempat buron sekitar 2 tahun di Madura, penjambret sadis itu akhirnya pulang.
Polisi mencokoknya. Edi merupakan salah seorang kriminal yang menewaskan Nur Saikunah pada Februari 2016. Korban dijambret hingga celaka. Bahkan kehilangan nyawa.
BACA JUGA: Bocah Terluka, Jambret Gasak Uang Rp 2,5 Juta
Kanitreskrim Polsek Tenggilis AKP Puguh Sudaryono menjelaskan, Edi ditangkap berkat pengakuan temannya, Abdul Rohman. Abdul lebih dulu dibekuk.
Waktu itu petugas menginterogasinya. Awalnya, Abdul mengaku tidak tahu keberadaan Edi. Namun, penyidik berhasil membuat Abdul terpojok.
BACA JUGA: Jambret Sadis Keok Kena Timah Panas
Dia menyerah, lalu memberi tahu alamat teman jahatnya tersebut. Anggota langsung bergerak mendatangi rumah Edi.
Namun, upaya anggota saat itu tidak membuahkan hasil. Pelaku lebih dulu kabur. Status buron dilekatkan kepada Edi sejak Februari 2016. Upaya melacak keberadaan si eksekutor berdarah dingin itu sudah dilakukan.
Sedikit saja ada info, anggota langsung merespons. Namun, dua tahun berjalan, barulah pelaku menampakkan batang hidungnya.
Tim antibandit mengendus jejak pelaku. ''Kami dapat informasi, pelaku berada di Madura,'' ujarnya.
Rupanya, dia pulang ke Jalan Bulak Banteng. Kapolsek Tenggilis Kompol Totok Sumariyanto memerintah anggotanya bergerak.
Pada Minggu (14/10) sekitar pukul 11.00, pelaku dibekuk. Edi menyerah. Kepada petugas, dia mengaku memang menjadi eksekutor. Rekannya, Abdul, berperan sebagai joki sepeda motor.
''Mereka berpencar setelah melakukan aksi,'' kata Puguh. Edi kabur dan menyamar menjadi santri di Madura.
Bagaimana penjambretan terjadi? Aksi brutal pelaku terjadi pada Selasa (2/2). Nur Saikunah pulang kerja melewati Jalan Raya Rungkut Industri pada pukul 01.30.
Dia menggunakan motor Honda Beat bernopol L 4548 BV. Korban ternyata dibuntuti kedua pelaku.
Abdul dan Edi mengendarai motor Honda Vario. Mereka memepet motor dan langsung mengambil tas korban.
''Saat itu korban teriak minta tolong sambil mengejar pelaku,'' terangnya.
Dengan kecepatan tinggi, Nur Saikunah berusaha mengejar sampai ke arah Jalan Ahmad Yani.
Namun, nahas bagi korban. Di sekitar Jalan Jemur Gayungan I, motornya menabrak trotoar. Kepala korban terbentur aspal hingga tewas.
''Si Abdul Rohman itu bersembunyi di gorong-gorong bawah rel,'' ungkap Puguh. (dan/c14/roz/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia