"Kita amankan di RM Padang di daerah Jatiwaringin, Jakarta Timur pada Minggu pukul 21.50 WIB," kata Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM Intel) Edwin Pamimpin Situmorang lewat pesan singkat kepada JPNN, Senin (3/9). Edwin mengungkapkan, saat ditangkap Mujiono tengah santap malam dengan pengacaranya.
Namun Edwin tak menjelaskan lebih jauh posisi sang pengacara dalam penangkapan itu, apakah membantu penangkapan atau justru dibuntuti kejaksaan. "Didalami dulu," kata Edwin.
Setelah selama semalam diinapkan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung (Kejagung), lanjut Edwin, Mujiono kemudian diterbangkan menggunakan pesawat Lion Air menuju Balikpapan. "Kita terbangkan pukul 12.30 WIB," sambungnya.
Mujiono resmi masuk daftar pencarian orang (DPO) Kejari Sangatta terhitung 13 Juli lalu, setelah tiga kali mangkir saat dipanggil jaksa eksekutor. Jaksa hendak mengeksekusi Mujiono menyusul turunnya putusan kasasi yang menyatakannya terbukti bersalah melakukan korupsi dana operasional DPRD Kutim tahun anggaran 2005 senilai Rp 263 juta.
Sebelumnya, Pengadilan Negeri Sangatta membebaskan Mujiono. Tapi vonis kasasi menyatakan Mujiono bersalah dan dihukum 18 bulan penjara, plus denda Rp 150 juta. Jumat (31/8) pekan lalu, Intel Kejagung bersama Kejati Kaltim juga berhasil menangkap buron kasus korupsi.
Dia adalah Stefanus Djaprie bin Philipus Reba, buronan kasus korupsi penyalahgunaan dana UKM senilai Rp 890 juta. Stefanus merupakan eks Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Barat. Dia divonis 2 tahun penjara oleh Mahkamah Agung pada 20 Juli 2010. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Bantah Ada Perbedaan Senjata Milik Teroris
Redaktur : Tim Redaksi