Bursa Panen Emiten Baru

Kamis, 30 Mei 2013 – 06:42 WIB
JAKARTA - Pasar modal Indonesia diprediksi bakal semakin ramai pada periode menjelang akhir semester pertama tahun ini. Setidaknya kurang lebih delapan perusahaan akan listing atau mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juni tahun ini.

Tingginya jumlah perusahaan yang listing pada Juni 2013, merupakan salah satu upaya Otoritas Bursa untuk memenuhi target 30 emiten baru hingga akhir tahun ini.

"Juni tahun lalu, emiten baru bursa ada 13, dan hingga akhir tahun tercapai 23 emiten baru. Sekarang targetnya 30, sehingga tengah tahun harus mencapai 15 emiten," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen kemarin.     

Jika kedelapan perusahaan tersebut berhasil melantai di bursa pada Juni mendatang, total akan ada 18 emiten baru. Jumlah tersebut bahkan melebihi target tengah tahun.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, emiten anyar diharapkan dapat meningkatkan nilai kapitalisasi pasar modal domestik. Sehingga, bursa di Indonesia akan memiliki daya saing terhadap bursa di kawasan regional.

"Peningkatan niai kapitalisasi pasar itu didorong oleh kenaikan harga saham emiten serta pertumbuhan emiten baru," ungkap Ito usai pencatatan saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) di gedung BEI, kemarin (29/5).

Ito menjelaskan, nilai kapitalisasi BEI saat ini sudah menembus Rp 5.068 triliun, atau sekitar USD 510 miliar. Ia menargetkan tak lama lagi kapitalisasi pasar modal Indonesia dapat menyalip Singapura yang mencapai SGD 935 miliar atau setara dengan USD 760,2 miliar.

"Dalam empat tahun terakhir, nilai kapitalisasi BEI sudah meningkat lebih dari lima kali. Dengan progresivitas ini, kami harapkan tak perlu waktu yang panjang untuk bisa mengungguli Singapura," ucapnya.

Sementara itu, salah satu perusahaan yang baru bergabung di lantai bursa pada akhir Mei ini adalah PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. Perseroan dengan kode perdagangan MPMX tersebut melepas 970 juta saham baru, atau sebesar 21,73 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Penawaran saham perdana MPMX mencatatkan oversubscribed atau kelebihan permintaan sebanyak 3,7 kali.

"Tujuan IPO sesungguhnya tidak sekadar mencari pendanaan. Namun lebih dari itu, perusahaan ingin memaksimalkan setiap peluang di pasar untuk meningkatkan nilai perusahaan," ungkapnya.

Dalam IPO tersebut, MPMX menargetkan memperoleh dana segar sebesar Rp 1,45 triliun. Sebesar 12 persen dari dana IPO akan digunakan untuk menambah armada, pembukaan kantor cabang dan sekolah khusus pengemudi.

Selain MPMX, ada dua perusahaan yang telah memastikan bakal listing di bursa pada akhir semester pertama tahun ini. Yakni perusahaan pelat merah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, dan gurita bisnis Sandiaga Uno PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.     

Dalam due dilligence perseroan yang digelar kemarin, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menawarkan sahamnya di kisaran Rp 500 - Rp 685. Perseroan bakal mengeluarkan saham Seri B sebesar 2.337.678.500 lembar, atau maksimum 23,76 persen dari modal yang ditempatkan.

Sebaliknya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk bakal menggelontorkan saham baru sebesar 430.883.000 lembar, atau sekitar 15,0 persen dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh. "Kami menawarkan saham perdana di kisaran Rp 6.100 hingga Rp 7.800 per lembar," terang Sandiaga Uno. (gal/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Sabet Indonesia Service Quality Award

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler