Buru 19 Tahanan Kabur, Bandara dan Pelabuhan Diperketat

Selasa, 07 Oktober 2014 – 00:31 WIB

jpnn.com - SENTANI - Peristiwa kaburnya 19 narapidana (Napi) kasus narkoba dari Lapas Narkotika Doyo, Sentani, Kabupaten Jayapura, Minggu (5/10) dini hari lalu menjadi perhatian banyak pihak. Bahkan Polda Papua juga berkomitmen untuk membantu melakukan pengejaran terhadap para Napi yang kabur itu.

Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Narkotika Doyo, Tingkos Sitanggang mengungkapkan bahwa saat ini pencarian terhadap 19 napi yang kabur langsung ditangani Polda Papua yang dibantu oleh Polres jajaran bersama petugas Lapas.

BACA JUGA: Mendagri Preteli Kewenangan Annas Maamun sebagai Gubernur

"Polda Papua telah membentuk tim. Kami dari petugas Lapas masuk di dalam tim mereka. Polda harus menanganinya karena ini masalah besar. Bandara dan pelabuhan sudah kami tutup," ungkapnya kepada Cenderawasih Pos (Grup JPNN), Senin (6/10).

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan bahwa pihaknya akan bertindak cepat dalam rangka menangkap kembali 19 narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan di Doyo, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Minggu (5/10) dini hari lalu.

BACA JUGA: Mantan Kepala Proyek Dermaga Sabang Akui Menerima Aliran Dana

Pihaknya telah mengoordinasikan kejadian ini ke tiga Polres jajaran, yaitu Polres Jayapura, Polres Jayapura Kota, dan Polres Keerom untuk mengantisipasi akses kaburnya 19 narapidana tersebut. 

Selain itu, Tim Khusus (Timsus) juga akan dibentuk untuk memfokuskan upaya pencarian dan penangkapan kembali sehingga bisa diselesaikan secara cepat.
 "Lapas dan Kemenkumham Papua sudah melakukan koordinasi dengan kami sehingga beberapa hal ada yang perlu digarisbawahi, terutama adalah secara organisasi kita juga dari kepolisian harus melihat mengapa para terpidana itu bisa lari dari Lapas Doyo. Kedua adalah motif mereka lari, apakah ada jaringan tertentu yang mengiming-imingi mereka agar segera keluar," jelas Kabidhumas.

BACA JUGA: Banyuwangi Masuk 5 Besar Tata Ruang Terbaik di Indonesia

Kabidhumas menjelaskan bahwa modus yang mereka lakukan harus dipelajari sehingga tidak terulang kembali, karena di dalam Lapas Doyo masih ada banyak tahanan lain. Dengan adanya permintaan untuk membantu pencarian dan penangkapan para narapidana ini, maka pihaknya akan mengerahkan semua daya dengan maksimal, baik dari Polda maupun Polres jajaran.

"Semua tempat yang memungkinkan para narapidana lari akan dicari. Kita akan menutup semua pintu baik darat, laut, maupun udara, bekerja sama dengan seluruh stakeholder yang ada, baik itu bandara, pihak penerbangan, maupun petugas perbatasan agar tidak lari ke PNG atau ke tempat lain dengan menggunakan transportasi yang ada," tegasnya.

Kasus ini sangat menonjol sehingga pihaknya tidak bisa membiarkan para pelaku berkeliaran tanpa menjalani hukuman. Kepada seluruh keluarga terpidana agar tidak memberikan perlindungan kepada para Napi karena mereka harus menjalankan hukuman sebagaimana perbuatannya. Jika keluarga melihat, mendengar, atau mengetahui posisi para narapidana ini bisa menginformasikan kepada kepolisian terdekat.

"Prinsip-prinsip penghukuman itu adalah bukan karena orangnya sehingga harus dihukum, tetapi mereka dihukum karena perbuatannya. Jadi untuk pengungkapan ini saya juga berharap agar pihak Lapas menyerahkan foto dan dokumen terkait nara pidana tersebut untuk kita lacak," pungkasnya. (rib/fud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waktu Ditambah Andai Listrik Padam saat Tes CPNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler