SIMALUNGUN- Jajaran Polres Simalungun menjaga ketat pintu masuk wilayah Simalungun, perbatasan Sergei dan Simalungun di Dolok Melangir. Upaya itu mencegah pergerakan narapidana Lapas Kelas IA Tanjung Gusta, Medan, kabur ke wilayah Simalungun sekitarnya, pasca terjadi kerusuhan, Kamis (11/7) sekira pukul 18.00 WIB.
Kapolres Simalungun AKBP Andi S Taufik, kepada METRO tadi malam, mengatakan, pihaknya menggelar razia di perbatasan wilayah Simalungun tepatnya di Dolog Malangir. Dia menegaskan, seluruh polsek-polsek terutama di wilayah-wilayah perbatasan disiagakan.
Terpisah, Kapolres Batubara AKBP JP Sinaga SIK, melalui Wakapolres Kompol Bravo ASM Siahaan, malam tadi mengatakan, pihaknya juga melakukan sweeping di dua perbatasan Kabupaten Batubara masing-masing di jalinsum Medan-Batubara, tepatnya di Desa Laut Tador, Kecamatan Sei Suka. Kemudian di jalinsum Batubara-Asahan, persis di Desa Sei Bejangkar, Kecamatan Sei Balai.
Disampaikan Siaahan, seluruh kendaraan yang melintas dirazia. Selain melakukan razia di dua perbatasan, pihaknya juga akan melakukan penyisiran di garis pantai Batubara. Dan akan mendatangi rumah, beberapa orang warga Batubara yang terdata menjadi narapaidana di Lapas Tanjung Gusta. “Kita akan lakukan terus sweeping dan penyisiran, sampai ada pengumuman resmi tertangkapnya kembali para narapidana yang kabur,” tegas Siahaan sembari mengaku sedang berada di Sei Balei memimpin sweeping.
Polres Asahan juga melakukan antisipasi di daerahnya. Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Hendra Eko Triyulianto ketika dihubungi, juga mengaku pihaknya sedang melakukan sweeping di sepanjang jalinsum yang menjadi wilyah hukum Polres Asahan. Disebutkannya, sweeping itu dilakukan guna mengantisipasi masuknya para napi Lapas Tanjung Gusta yang kabur ke wilayah Asahan dan sekitarnya.
Sebelumnya, situasi Lembaga Permasyarakatan Kelas I A Medan Sumatera Utara di Jalan Lembaga Tanjung Gusta, mendadak heboh dan ricuh. Pasalnya, ratusan narapidana melakukan kerusuhan dan merusak seiisi Lapas dengan cara membakar dan menjebol pintu utama serta melakukan penyerangan terhadap petugas Lapas, Kamis (11/7) sekira pukul 18.00 WIB.
Informasi dihimpun POSMETRO MEDAN (Group JPNN), kericuhan bermula ketika di dalam Lapas terjadi keributan kecil antara sesama penghuni Lapas. Keributan berubah jadi ricuh, ketika para narapidana berubah beringas dengan cara melempari petugas dan membakar seiisi Lapas. Bahkan, petugas yang hendak melakukan pengamanan, kalah dengan jumlah narapidana yang terlibat kericuhan. Sehingga, ratusan narapidana berhasil kabur ke berbagai arah setelah merusak pintu dan melumpuhkan petugas.
Tak mau ketinggalan, para narapidana lain yang masih berada di Lapas, juga berusaha kabur dengan cara merusak dinding depan Lapas. Ratusan personil Polresta Medan dikerahkan ke lokasi guna melakukan pengamanan, namun para narapidana yang kian beringas sulit diredam amarahnya, sehingga tembakan peringatan diletuskan beberapakali. Namun bukannya menyerah, para narapidana justru melempari petugas dari dalam dengan botol dan batu.
"Sore tadi sudah ada ribut-ribut, ada seratusan dari dalam itu lari. Rata-rata tak pakai baju sama sandal," kata Jonur Hutasoit, warga sekitar yang mengaku terkejut melihat Lapas Kelas I A Medan terbakar.
Sementara itu, 2 narapidana yang berusaha kabur berhasil ditangkap tak jauh dari lokasi. Keduanya adalah Aidil (37), terpidana kasus narkoba dari Polresta Medan dan Iqbal (30), narapidana dari Tebing Tinggi.
Kepada wartawan, keduanya mengaku hendak menyelamatkan diri karena di dalam Lapas terjadi kericuhan yang belum diketahui pasti penyebabnya. "Kami hanya mau menyelamatkan diri bang, dari pada kami konyol di dalam. Karena situasi di dalam makin ganas, semua dibakarin orang itu. Batu pun dilempari orang itu bang. Kacau kali di dalam sana," kata keduanya.
Pantauan wartawan, puluhan mobil dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan dikerahkan untuk memadamkan api yang kian membesar akibat ulah para narapidana.
Kericuhan masih terus berlangsung, para narapidana di Lapas tak mau menghentikan aksi, walau ratusan petugas telah dikerahkan untuk melakukan pengamanan. Dan hingga pukul 23.30 WIB, api yang membakar Lapas belum bisa dipadamkan petugas pemadam kebakaran. (pra/ck-4/sus/wel/cr-1/gib)
Kapolres Simalungun AKBP Andi S Taufik, kepada METRO tadi malam, mengatakan, pihaknya menggelar razia di perbatasan wilayah Simalungun tepatnya di Dolog Malangir. Dia menegaskan, seluruh polsek-polsek terutama di wilayah-wilayah perbatasan disiagakan.
Terpisah, Kapolres Batubara AKBP JP Sinaga SIK, melalui Wakapolres Kompol Bravo ASM Siahaan, malam tadi mengatakan, pihaknya juga melakukan sweeping di dua perbatasan Kabupaten Batubara masing-masing di jalinsum Medan-Batubara, tepatnya di Desa Laut Tador, Kecamatan Sei Suka. Kemudian di jalinsum Batubara-Asahan, persis di Desa Sei Bejangkar, Kecamatan Sei Balai.
Disampaikan Siaahan, seluruh kendaraan yang melintas dirazia. Selain melakukan razia di dua perbatasan, pihaknya juga akan melakukan penyisiran di garis pantai Batubara. Dan akan mendatangi rumah, beberapa orang warga Batubara yang terdata menjadi narapaidana di Lapas Tanjung Gusta. “Kita akan lakukan terus sweeping dan penyisiran, sampai ada pengumuman resmi tertangkapnya kembali para narapidana yang kabur,” tegas Siahaan sembari mengaku sedang berada di Sei Balei memimpin sweeping.
Polres Asahan juga melakukan antisipasi di daerahnya. Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Hendra Eko Triyulianto ketika dihubungi, juga mengaku pihaknya sedang melakukan sweeping di sepanjang jalinsum yang menjadi wilyah hukum Polres Asahan. Disebutkannya, sweeping itu dilakukan guna mengantisipasi masuknya para napi Lapas Tanjung Gusta yang kabur ke wilayah Asahan dan sekitarnya.
Sebelumnya, situasi Lembaga Permasyarakatan Kelas I A Medan Sumatera Utara di Jalan Lembaga Tanjung Gusta, mendadak heboh dan ricuh. Pasalnya, ratusan narapidana melakukan kerusuhan dan merusak seiisi Lapas dengan cara membakar dan menjebol pintu utama serta melakukan penyerangan terhadap petugas Lapas, Kamis (11/7) sekira pukul 18.00 WIB.
Informasi dihimpun POSMETRO MEDAN (Group JPNN), kericuhan bermula ketika di dalam Lapas terjadi keributan kecil antara sesama penghuni Lapas. Keributan berubah jadi ricuh, ketika para narapidana berubah beringas dengan cara melempari petugas dan membakar seiisi Lapas. Bahkan, petugas yang hendak melakukan pengamanan, kalah dengan jumlah narapidana yang terlibat kericuhan. Sehingga, ratusan narapidana berhasil kabur ke berbagai arah setelah merusak pintu dan melumpuhkan petugas.
Tak mau ketinggalan, para narapidana lain yang masih berada di Lapas, juga berusaha kabur dengan cara merusak dinding depan Lapas. Ratusan personil Polresta Medan dikerahkan ke lokasi guna melakukan pengamanan, namun para narapidana yang kian beringas sulit diredam amarahnya, sehingga tembakan peringatan diletuskan beberapakali. Namun bukannya menyerah, para narapidana justru melempari petugas dari dalam dengan botol dan batu.
"Sore tadi sudah ada ribut-ribut, ada seratusan dari dalam itu lari. Rata-rata tak pakai baju sama sandal," kata Jonur Hutasoit, warga sekitar yang mengaku terkejut melihat Lapas Kelas I A Medan terbakar.
Sementara itu, 2 narapidana yang berusaha kabur berhasil ditangkap tak jauh dari lokasi. Keduanya adalah Aidil (37), terpidana kasus narkoba dari Polresta Medan dan Iqbal (30), narapidana dari Tebing Tinggi.
Kepada wartawan, keduanya mengaku hendak menyelamatkan diri karena di dalam Lapas terjadi kericuhan yang belum diketahui pasti penyebabnya. "Kami hanya mau menyelamatkan diri bang, dari pada kami konyol di dalam. Karena situasi di dalam makin ganas, semua dibakarin orang itu. Batu pun dilempari orang itu bang. Kacau kali di dalam sana," kata keduanya.
Pantauan wartawan, puluhan mobil dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan dikerahkan untuk memadamkan api yang kian membesar akibat ulah para narapidana.
Kericuhan masih terus berlangsung, para narapidana di Lapas tak mau menghentikan aksi, walau ratusan petugas telah dikerahkan untuk melakukan pengamanan. Dan hingga pukul 23.30 WIB, api yang membakar Lapas belum bisa dipadamkan petugas pemadam kebakaran. (pra/ck-4/sus/wel/cr-1/gib)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putusan MA Soal Asian Agri Dianggap Salah Alamat
Redaktur : Tim Redaksi