Buru Tersangka Lain di Persidangan Angie

Kamis, 06 September 2012 – 07:57 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memburu pihak lain yang diduga terlibat dalam kasus penganggaran di Kementrian Pemuda dan Olahraga dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Persidangan yang mendakwa mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Angelina Sondakh diharapkan bisa membuka jalan KPK untuk menjerat pihak lain yang terlibat.
     
"Kasus ini belum tentu berhenti pada penetapan tersangka AS (Angelina Sondakh. Nanti kita lihat," kata Juru Bicara KPK Johan Budi S.P di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/9).

Johan mengatakan, sekecil apapun informasi yang muncul di persidangan, akan menjadi bahan pertimbangan KPK untuk mengembangkan kasus. "Jika itu didukung bukti yang kuat, akan menjadi pengembangan," kata Johan.

Mengenai apakah penelusuran akan diarahkan ke para anggota di Badan Anggaran DPR, Johan enggan menanggapi. "Itu sudah menyangkut materi,"

Hari ini Angelina akan menghadiri sidang perdananya. Kasus yang menjerat mantan Putri Indonesia itu bermula dari terungkapnya kasus wisma atlet SEA Games Palembang yang memidana bekas Bendaraha Partai Demokrat M. Nazaruddin.

Pihak lain yang telah dijatuhi hukuman adalah mantan Sekretaris Kemenpora Wafid Muharam, serta anak buah Nazaruddin, bekas Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Muhammad El Idris serta mantan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang. Dalam perkembangannya, Angelina terjerat kasus penganggaran di Kementrian Pemuda dan Olahraga dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sementara itu, Angie mendapat suntikan moral sebelum menjalani sidang hari ini. Kemarin, Kartini Dotulong yang tak lain adalah ibu kandungnya melakukan kunjungan ke KPK.

Meski tidak terlihat membawa banyak barang bawaan, dia kesana untuk memastikan segala sesuatunya berjalan dengan baik."Ibunya datang untuk mempersiapkan segala keperluan sidang," ujar kuasa hukum Angie, Teuku Nasrullah.

Lantas bagaimana kesiapannya? Kepada wartawan di Jakarta dia menyebut kalau kliennya sudah siap menghadapi persidangan. Mantan Puteri Indonesia itu juga disebut siap mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.
   
Nasrullah menjelaskan kalau persiapan kliennya lebih banyak dibidang rohani. Angie disebutnya rajin melakukan salat tahajud, berdoa, zikir dan mengaji. Apalagi, rutinitas keagamaan itu intens dia kerjakan sejak masuk penjara. "Itu dia lakukan supaya mendapat kekuatan saat persidangan nanti," terangnya.

Terpisah, penanggungjawab bidang Bantuan, Kompensasi dan Restitusi LPSK, Lili Pintauli Siregar mengatakan kalau Mindo Rosalina juga sudah di ambil keterangannya beberapa waktu lalu. Dia yakin, setelah proses BAP tersebut pengadilan akan meminta kehadiran Rosa. "Saat ini permintaan resmi memang belum ada," ujarnya.

Mantan anak buah M. Nazaruddin itu saat ini sedang dipersiapkan mentalnya oleh LPSK. Supaya dia bisa menyampaikan keterangan tanpa ada yang ditutupi saat persidangan berjalan nanti. Disamping itu, dia juga menegaskan kalau komitmen Rosa sebagai justice collabolator belum berubah.

"Sampai kemarin saya ketemu dia, pendiriannya tidak berubah. Tetap akan mengungkap semuanya," imbuhnya. Atas pendiriannya itu, LPSK memastikan kalau penjagaan terhadap Rosa yang kini ada di Rutan KPK harus diperketat. LPSK memastikan Rosa tidak mendapat tekanan atau ancaman apapun.

Bagaimana kondisi Rosa saat ini? Dia menyebut bahwa kondisiya baik-baik saja. Secara mental dan psikis disebutkan kalau Rosa sudah siap menjalani persidangan. Meski hingga kini, Rosa belum tahu pasti kapan dia dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai saksi.
   
Seperti diberitakan, anggota DPR RI non-aktif dari Partai Demokrat itu tersandung masalah wisma atlet. Dia disebut-sebut menerima imbalan uang terkait pembahasan anggaran proyek wisma atlet. Disamping kasus itu, dia juga mendapat imbalan saat membahas anggaran proyek pengadaan fasilitas di beberapa kampus negeri. (sof/dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Firman Menyerah Karena Ada Balita

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler