jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan keamanan siber Avast telah menemukan adanya bahaya adware di aplikasi Android.
Avast menyarankan agar pengguna Android menghapus aplikasi berbahaya itu.
BACA JUGA: Waspada, Google Hapus Ratusan Aplikasi Jahat, Indonesia Paling Banyak Mengunduh
Perusahaan tersebut mengklaim menemukan 21 aplikasi Android yang dianggap terinfeksi adware jahat.
Sebagian aplikasi bahkan cukup populer di kalangan pengguna.
BACA JUGA: Langkah Mudah Mengetahui Aplikasi Asli atau Palsu
Dikutip dari laman Phone Arena, Senin (26/10), para peneliti di Avast mempelajari dan menyisir aplikasi itu, termasuk ulasan dari pengguna.
Aplikasi itu dipindai oleh para ahli keamanan siber Avast hingga tiga kali, selama enam bulan terakhir.
BACA JUGA: Kapan NIP dan SK PPPK Terbit? Begini Jawaban 2 Pejabat
Selain itu, fungsingnya pun berbeda dari judul aplikasi yang ditawarkan antara lain lewat iklan di YouTube.
Pengembang dari 21 game berbahaya itu bahkan mulai membombardir pelanggan dengan lebih banyak iklan.
Parahnya lagi, iklan tersebut juga muncul di perangkat.
Avast pun masuk dan membantu pengguna mendapatkan kendali penuh atas smartphone mereka yang telah terinfeksi dan memusnahkan iklan mengganggu.
Dikatakan, gara-gara iklan mengganggu itu, sistem smartphone pengguna menjadi sangat lemot.
Oleh karena itu, banyak pengguna menggeluhkan hal ini di ulasan mereka
Untuk itu, Avast menyarankan agar pengguna selalu berhati-hati sebelum menginstal aplikasi di perangkat mereka.
Salah satunyta yang bisa dipertimbangkan ialah dari ulasan pengguna.
Berikut 21 aplikasi yang wajib dihapus pengguna Android.
1. Shoot Them
2. Crush Car
3. Rolling Scroll
4. Helicopter Attack - New
5. Assassin Legend - 2020 New
6. Helicopter Shoot
7. Rugby Pass
8. Flying Skateboard
9. Iron it
10. Shooting Run
11. Plant Monster
12. Find Hidden
13. Find 5 Differences - 2020 New
14. Rotate Shape
15. Jump Jump
16. Find the Differences - Puzzle Game
17. Sway Man
18. Desert Against
19. Money Destroyer
20. Cream Trip - New
21. Props Rescue. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian