jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Nining Elitos menilai adanya isu people power pada aksi May Day 1 Mei 2019 terlalu berlebihan.
Dia menegaskan, para buruh dalam melakukan berbagai aksi sama sekali tidak terkait dengan isu politik yang ada saat ini.
BACA JUGA: Analisis Kang TB soal Massa Berbaju Hitam Merusuh di Aksi Buruh
“Karena terpenting hari ini adalah rakyat mendapatkan pekerjaan, bagaimana mereka dapatkan upah yang layak, memiliki tempat tinggal, dan bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” kata dia kepada wartawan di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/5).
BACA JUGA: Ribuan Personel Gabungan Kawal Ketat Aksi May Day 2019
BACA JUGA: Ada Kelompok Berbaju Hitam Merusuh saat Aksi Hari Buruh di Bandung
Nining pun mengaku kecewa karena dengan adanya isu people power, aksi May Day mendapat penyekatan oleh aparat dengan kawat berduri.
“People power ini akan dilakukan oleh rakyat ketika rezim tidak lagi berpihak kepada rakyat, penindasan semakin masif, represif semakin masif, ruang demokrasi semakin tidak ada,” imbuh dia.
BACA JUGA: Dua Opsi Prabowo untuk Buruh: Jadi Kambing atau Rakyat Terhormat?
Dia pun berpesan, siapa saja yang memimpin Indonesia nantinya bisa lebih memikirkan nasib rakyat.
BACA JUGA: May Day, Massa Buruh Berorasi di Bundaran HI
Untuk massa buruh sendiri mulai puku 17.30 WIB sudah mulai bertolak pulang. Karena sesuai aturan, pukul 18.00 lokasi aksi harus sudah steril dari massa dan segala atributnya. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi - JK Dianggap Gagal Memperjuangan Nasib Buruh
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan