Buruh Ancam Kerahkan 100 Ribu Massa

Jumat, 09 November 2012 – 16:14 WIB
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat  Pekerja Indonesia, Said Iqbal mengatakan masalah upah buruh dan tenaga alih daya (outsourcing) belum tuntas. Karena itu, kata Iqbal, buruh akan tetap bergerak turun ke jalan.

"Rencananya, 20 November 2012, 100 ribu buruh akan berdemo ke Istana Negara dan DPR menuntut peningkatan upah minimum dan  penghapusan tenaga alih daya," kata Said Iqbal, usai diskusi di gedung DPD, Senayan Jakarta, Jumat (9/11).
 
Sengaja memilih tanggal 20 November menunggu berakhirnya masa reses anggota DPR. Ditegaskan, pihaknya akan terus bergerak hingga masalah masalah status tenaga outsourcing ini tuntas dan buruh bisa dengan tenang bekerja.

"Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning sudah berkomitmen dan menyatakan bersedia menerima dan berdialog dengan para buruh pada saat berdemo," tegas Said Iqbal.

Dijelaskannya, bukan kali itu saja elemen organisasi buruh berdemo dengan kekuatan ratusan ribu anggotanya. Langkah turun ke jalan kata Iqbal, sengaja dilakukan untuk mendapatkan perhatian dari pengambil keputusan di negeri karena selama ini kebijakan terlalu banyak berpihak ke pengusaha. "Kami ingin lebih ada kebijakan yang adil dan seimbang," ujarnya.

Menjawab pertanyaan dengan seringnya aksi demo buruh akan membuat investasi lari ke luar, Iqbal mengaku  tidak percaya bahwa langkah demo buruh akan membuat para pengusaha lari dari Indonesia.

"Saya tidak percaya. Kalaupun ada yang pindah dari Indonesia, bukan persoalan buruh tapi ada masalah dengan pajak," tegas.

Di tempat yang sama, Sekretaris Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenakertrans, Iskandar Maula menegaskan tidak ada larangan buruh demo atau mogok. Begitu pula tidak ada larangan pengusaha mogok.

"Kemenakertrans tidak bisa melarang atau menyuruh buruh demo. Tapi dalam banyak kasus, begitu demonya anarkis yang dipersalahkan pasti Kemennakertrans," imbuhnya. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumaryoto Tidak Jadi Gugat Dahlan Iskan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler