JAKARTA - Sikap Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengancam akan terus mengerahkan massa secara besar-besaran untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan, aksi puluhan ribu buruh menolak kenaikan harga BBM dijadwalkan pertengahan Juni ini.
Menurutnya, menaikan harga BBM karena beban subsidi BBM yang menjadikan APBN membengkak, merupakan tindakan yang tidak pro rakyat kecil terutama buruh.
"Kami serikat buruh dengan tegas menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat, apalagi mendekati bulan ramadhan. Rencana kenaikan ini hanya akan membuat buruh dan rakyat miskin semakin miskin secara sistemik,” terang Said di Jalan Proklamasi, Jakarta, Kamis (13/6).
Mengenai alasan pemerintah menaikan harga BBM karena defisit anggaran APBN, menurutnya, merupakan bukti kegagalan pemerintah dalam mengelola keuangan Negara.
Bahkan kata Said, bila tuntutan untuk membatalkan kenaikan harga BBM tidak ditanggapi pemerintah, maka KSPI bersama Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) akan mengorganisir pemogokan nasional di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami akan mengorganisir buruh di Jabodetabek, Karawang, Purwakarta, Bandung, Serang, Semarang, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Jogja, Batam, Karimun, Bintan, Medan, Aceh, Lampung, Makasar, Menado, Gorontalo, Samarinda dan Papua," paparnya.
Dikatakan, buruh akan mulai melakukan aksi besar-besaran serempak pada 17-18 Juni 2013 di DPR. "Aksi ini akan kita lakukan terus-terusan," imbuh Said. (chi/jpnn)
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan, aksi puluhan ribu buruh menolak kenaikan harga BBM dijadwalkan pertengahan Juni ini.
Menurutnya, menaikan harga BBM karena beban subsidi BBM yang menjadikan APBN membengkak, merupakan tindakan yang tidak pro rakyat kecil terutama buruh.
"Kami serikat buruh dengan tegas menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat, apalagi mendekati bulan ramadhan. Rencana kenaikan ini hanya akan membuat buruh dan rakyat miskin semakin miskin secara sistemik,” terang Said di Jalan Proklamasi, Jakarta, Kamis (13/6).
Mengenai alasan pemerintah menaikan harga BBM karena defisit anggaran APBN, menurutnya, merupakan bukti kegagalan pemerintah dalam mengelola keuangan Negara.
Bahkan kata Said, bila tuntutan untuk membatalkan kenaikan harga BBM tidak ditanggapi pemerintah, maka KSPI bersama Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) akan mengorganisir pemogokan nasional di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami akan mengorganisir buruh di Jabodetabek, Karawang, Purwakarta, Bandung, Serang, Semarang, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Jogja, Batam, Karimun, Bintan, Medan, Aceh, Lampung, Makasar, Menado, Gorontalo, Samarinda dan Papua," paparnya.
Dikatakan, buruh akan mulai melakukan aksi besar-besaran serempak pada 17-18 Juni 2013 di DPR. "Aksi ini akan kita lakukan terus-terusan," imbuh Said. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPPU Selidiki 40 Perkara
Redaktur : Tim Redaksi