Tiga orang pelaku berhasil dibekuk usai kejadian sekitar pukul 04.00 Dini hari dengan barang bukti, berupa satu badik yang bersimpah darah. Mendengar informasi Sarifuddin yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan, keluarga dan kawan korban langsung mencari tiga orang pelaku. Nyaris saja perkelahiaan antar kelurahan terjadi, untung saja pihak kepolisian segera mencegah sehingga pertikaian itu tak terjadi.
Dari penuturan Rijal yang saat ini berstatus sebagai saksi di hadapan penyidik kepolisian menuturkan, peristiwa itu bermula usai pesta perkawinan yang hanya berjarak 100 meter dari lokasi kejadian penikaman. Semula sesuai dengan agenda, Sarifudin akan dijemput oleh Rijal. Namun Rijal tidak mendapati rekannya itu di acara pesta perkawinan yang membuat pesta lulo.
Rijal yang juga berprofesi sebagai buruh bangunan akhirnya memutar sepeda motornya menuju rumah Sarifudin. Namun belum sampai rumah yang dituju, dirinya melihat rekannya yang tidak lain Sarifudin sudah tersungkur dijalan dan nyaris terjungkal kedalam got. Saat itu ada tiga orang pemuda yang mengunakan topeng berada dilokasi kejadian sambil memegang badik berukuran lebih 20 centimeter.
Ketika itu Rijal tidak mengetahui bila rekannya itu sudah menerima tikaman tiga kali dari tiga pemuda itu. Spontan dirinya pun turun dari sepeda motor dan mendekati rekannya yang sudah tersungkur. Belum sempat mendekati Sarifudin, tiga muda itu pun mendekati Rijal. Ia pun menerima pukulan beberapakali dari dari tiga orang pemuda tersebut.
Karena tak tahan menerima pukulan, Rijal pun berteriak meminta pertolongan kepada warga. Teriakan Rijal membuat tiga orang pelaku langsung memilih kabur dengan berlari saling terpisah. Warga pun langsung berdatangan dilokasi kejadian jalan poros Kelurahan Tobimeita, Kecamatan Abeli. Sarifudin langsung dibopong oleh warga menuju ke puskesmas Abeli yang tak jauh dari lokasi kejadian. Tim medis sudah berusaha sekuat tenaga agar nyawa pemuda itu bisa diselamatkan.
Namun sayangnya, hanya setengah jam pasca kejadian, nyawa Sarifudin tidak bisa diselamatkan. "Saya melihat tiga orang pelaku lari karena saya berteriak," kata Rijal, kemarin. Hanya bermodalkan ciri-ciri tiga orang pelaku, pemuda dan warga yang jengkel pun mencari para pelaku dengan cara membabibuta. Kegaduhan pun terjadi. Para pemuda nyaris baku hantam sesamanya karena tidak terima rekannya tewas.
Untung saja, pihak kepolisian dari Polsek Abeli langsung mendatangi lokasi kejadian dan berhasil meredam kemarahan warga. Puluhan Dalmas Polres Kendari termasuk Kapolres Kendari AKBP Yuyun Yudhantara harus turun kelokasi akibat nyarisnya pertikaian terjadi. Kapolsek Abeli Iptu Sarwedi menjelaskan sekitar pukul 04.00 Dini hari ketiga orang yang diduga menjadi pelaku berhasil dibekuk kepolisian.
Setelah dikenali ciri-ciri pelaku, akhirnya kepolisian berhasil mengidentifikasi para pelaku. Mereka masing-masing Awaludin alias Lasude (21), Rusli alias Uci (18) dan La Ode Sabara alias Hamit (18). Polisi berhasil menangkap Lasude lebih awal. Dari dirinyalah terkuak jika pelaku selain dirinya ada dua rekannya yaitu Uci dan Hamit. "Ketiganya ditangkap dilokasi yang berbeda," katanya.
Dari tangan pelaku, polisi baru berhasil menyita satu buah badik yang bersimpa darah. Hingga saat ini kepolisian masih melakukan pemeriksaan, untuk mengetahui penyebab terjadi peristiwa penikaman itu. Dari penuturan salah satu pelaku bernama Lasude, sebelum kejadian ketiganya sempat menegak minuman keras. Pihak penyidik belum menetapkan pasal terkait kejadian itu, apakah pasal perencanaan pembunuhan atau tidak.
Ditempat terpisah, Kabid Dokkes Polda Sultra melalui Dokter Vina, menjelaskan jika korban tewas karena mengalami pendarahan hebat. Jantung, paru-paru dan ginjal korban terkena tikaman. Ada tiga tikaman yang membuat nyawa Sarifudin tidak diselamatkan. Selain itu dua tikaman yang tembus kebelakang.(p15/ano)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Karena BBM, Mahasiswi Dikeroyok
Redaktur : Tim Redaksi