Buruh Dinilai Sulit Ikut Wamil

Jumat, 31 Mei 2013 – 14:30 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPD, Laode Ida menilai agak sulit jika buruh diharuskan mengikuti wajib militer. Sebab dia terikat kerja dengan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Buruh tidak terlalu memiliki kepastian karena posisinya rentan. Kecuali statusnya pensiun jangka waktu tetentu atau bekerja di perusahaan mapan," kata Laode di DPR, Jakarta, Jumat (31/5).

Calon anggota legislatif (caleg) PAN itu menilai wajib militer bukanlah hal yang urgensi untuk Indonesia. Sebab Indonesia tidak memiliki ancaman berarti.

"Tidak terlalu relevan untuk indonesia karena Indonesia tidak dalam perang, ancaman dan tidak ada konflik antar negara yang berarti," ujar Laode.

Selain itu Laode menerangkan, sistem pertahanan dunia tidak lagi mengarah kepada perang. Sebab hubungan antar negara sekarang dibangun berdasarkan dialog.

Seperti diketahui, dalam Pasal 8 ayat (3) tentang pengangkatan anggota Komponen Cadangan disebutkan bahwa pegawai negeri sipil (PNS), pekerja dan atau buruh yang telah memenuhi persyaratan, wajib menjadi anggota komponen cadangan.

PNS menurut Laode, bisa dijadikan sebagai komponen cadangan. Sebab dia terikat untuk mengabdi dengan pemerintah. "Kalau PNS masih akan masuk akal," ucap dia. (gil/jpnn)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Buruh Ikut Wajib Militer Harus Bersifat Pilihan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler