PALEMBANG - Malang nasib Jamraji bin Sumarto (39), warga Pati, Provinsi Jawa Tengah. Setelah beberapa hari tak kunjung sampai ke rumah, buruh sadap karet ini, malah ditemukan tewas membusuk. Ia ditemukan tewas, Jum’at (06/01), sekitar pukul 09.30 WIB, di dalam kolam ikan belakang rumah makan (RM) Mawar Enam, di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim.
Jenazah korban pertama kali ditemukan pemilik rumah makan, saat akan memberi makan ikannya di kolam. Saat ditemukan, korban dalam kondisi terlentang, mengenakan celana panjang jeans warna biru, baju kaos oblong dua lapis warna hitam dan merah. Ciri khusus yang dikenali keluarga korban, yakni tato di pundak tangannya.
Atas temuan itu, pemilik rumah makan langsung melaporkannya kepada perangkat desa dan Polsek Tanjung Agung. Polisi langsung mengevakuasi jenazah korban dari dalam kolam dan dibawa ke Puskesmas setempat, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD dr HM Rabbain Muara Enim, untuk divisum.
Menurut Sugianto (34), adik korban, bahwa korban selama ini bekerja sebagai buruh tani menyadap karet di Jambi. Pada hari Selasa (03/01), kakak kandungnya (korban,red) itu, hendak pulang ke Pati, Jawa Tengah, bersama temannya, Wagiman.
Saat hendak pulang, kondisi kakaknya sudah dalam keadaan sakit demam. Namun dia tetap berangkat ke Pati bersama temannya, dengan menumpang mobil Bus Handoyo. Ketika sampai rumah makan Mawar Enam, mengalami pusing kepala, karena mabuk perjalanan sehingga muntah-muntah. Diduga kakaknya pergi ke belakang rumah makan tersebut.
Ketika bus hendak berangkat, kakaknya tidak ditemukan. Bahkan Sopir bus dan temannya telah berupaya Melakukan pencarian, tetapi tidak ditemukan. Lalu temannya meninggalkan kakaknya begitu saja bersama bus yang ditumpanginya, meneruskan perjalanan ke Pati.
Pada hari Rabu (04/01), teman kakaknya telah sampai Pati. Saat itu keluarganya menanyakan keberadaan kakaknya kepada temannya tersebut. Lalu dijawab temannya, bahwa kakaknya ketinggalan di rumah makan Mawar Enam. ‘’Dari penjelasan temannya, kami tahu kalau kakak saya ini ternyata tinggal di rumah makan Mawar Enam, hingga tak sampai ke rumah,” jelasnya.
Lantas dia bersama keluarga telah merupaya melakukan pencarian, namun korban tak ditemukan. Ternyata kakaknya tercebur dalam kolam belakang rumah makan tersebut. ‘’Ini benar kakak saya, karena ada tanda tato di bagian pundak tangannya dan mengenakan baju kaos lapis dalam warna merah,” jelas Sugianto.
Kapolsek Tanjung Agung AKP Saipullah, mengatakan, bahwa dari pemeriksaan yang dilakukan, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.Korban diduga murni tenggelam dalam kolam ikan yang berada di belakang rumah makan. ‘’Korban pada saat sampai rumah makan itu kan dalam kondisi sakit dan mabuk perjalanan sehingga muntah-muntah. Pada saat itu, diduga korban ke belakang rumah makan, muntah di pinggir kolam tersebut. Kemudian terpeleset hingga tenggelam dalam kolam,” jelas Kapolsek. (luk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tembakan Sporadis Sasar Pendatang asal Jawa
Redaktur : Tim Redaksi