Menurut hemat dia, jika pengusaha masih berkelakuan seperti itu hingga tahun 2015 nanti, maka bisa dipastikan pengusaha dan investor akan lari ke negara lain. "Kalau Asean Economic Community berlaku, sikap buruh kita begini, ya selamat jalan. Mereka (pengusaha) akan cari negara-negara bekas komunis," ungkap Natsir usai menghadiri rakor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/12).
Menurut Natsir, negara bekas komunis ataupun negara komunis lebih memiliki aturan yang jelas mengenai ketenagakerjaan. Terlebih, buruh di negara komunis dinilai lebih murah dari negara Indonesia.
"Negara-negara bekas komunis. Di China saja misalnya, orang yang penting bisa makan. Makan ikan teri biasa. Indonesia tidak bisa lagi (makan teri) makannya ayam. Padahal saat ini dunia ini menghadapi cost produksi yang bersaing," jelasnya.
Namun meskipun begitu, kejadian saat ini menurut Natsir sudah mulai dapat dimaklumi oleh para pengusaha. Dan pengusaha juga tidak akan kabur karena kenaikan UMP beberapa waktu lalu.
"Serikat pekerja mengatakan pengusaha mengancam keluar, itu enggak lah, kita rela saja. Tapi ya tadi, kalau Asean Economy Community berlaku sikap buruh kita begini, selamat jalan," simpul Natsir. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Tahun Baru, Harga Kebutuhan Pokok Naik
Redaktur : Tim Redaksi