Di Pasar Cinde Palembang misalnya, pedagang ikan, ayam, jagung dan arang, sejak Minggu (23/12), sudah berjejalan di pelataran pasar tersebut. Tak pelak, harga ikan, ayam, jagung bahkan arang sekalipun naik berkisar 30 persen lebih. Termasuk bumbu dapur instan yang sudah digiling untuk ikan bakar dan ayam bakar.
“Perayaan malam Tahun Baru tanpa masakan ikan bakar, ayam ataupun jagung, sepertinya tidak afdol,” ujar Muhamad Ismail berseloroh saat sibuk membeli ikan baronang, ayam potong, dan jagung di Pasar Cinde, Selasa (25/12).
Misalnya saja di Pasar Cinde, ikan bawal dan ikan kue yang sebelumnya dijual Rp25 ribu per kilo melonjak Rp35 ribu, ikan baronang dari Rp30 ribu menjadi Rp40 ribu/kg. Begitu pula dengan harga udang dan cumi, juga naik menjadi Rp50 ribu/kg dan 45 ribu/kg.
Ayam broiler potongan yang sebelumnya dijual Rp25 ribu/ekor dijual Rp27 ribu hingga Rp30 ribu/ekor. Sedangkan jagung manis dari Rp1.500/buah, naik menjadi Rp2.500/buah. Bahkan, arang yang sebelumnya per bungkus dijual Rp1.500, menjadi Rp2 ribu/bungkus. “Wajarlah semua harga naik karena momen perayaan Tahun Baru hanya sekali setahun saat tutup tahun,” ujar Sayuti, salah seorang pedagang ayam, di Pasar Cinde.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DP2K) Kota Palembang, Sudirman Tegoeh, mengakui terjadi peningkatan permintaan unggas, seperti daging ayam, ikan, serta daging sapi jelang tahun baru ini. Kondisi inilah yang mengakibatkan harga unggas naik sekitar 20-30 persen di pasaran.
Diakuinya, kenaikan harga tersebut tak bisa ditekan dan terelakkan jelang tahun baru. Pasalnya, penetapan harga unggas dipengaruhi oleh wilayah lainnya. “Kenaikan harga tak signifikan bila dibandingkan saat Idulfitri,” tegasnya. (yud/via/ce4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina EP Temukan Sumber Migas di Sumatera
Redaktur : Tim Redaksi