Bus Jamaah Kembali Alami Kecelakaan

Senin, 12 November 2012 – 06:29 WIB
JAKARTA - Urusan transportasi jamaah haji menuntut pembenahan. Sabtu malam waktu Arab Saudi, dikabarkan ada satu unit bus yang mengangkut jamaah dari kota Makkah menuju Madinah mengalami ban pecah. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

Kecelakaan tunggal bus bernama Abu Sarhad ini terjadi sekitar 140 km sebelum masuk Madinah. Bus ini mengankut puluhan jamaah haji dari kloter 60 embarkasi Jakarta. Karena sebelumnya melaju kencang, bus ini sempat akan terguling ketika ban kanan-belakangnya pecah.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag) Bahrul Hayat saat dihubungi kemarin mengatakan, seluruh aspek pelayanan jamaah akan dievaluasi setelah seluruh jamaah haji pulang ke tanah air. "Termasuk juga soal transportasi," tutur dia.

Terkait urusan sejumlah kecelakaan yang melibatkan transportasi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi, Bahrul mengatakan itu sudah dikomunikasi dengan pihak naqobah atau organda. Naqobah ini merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap penyediaan bus atau transportasi lain selama jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.

"Jika banyak kecelakaan, ya kita nanti evaluasinya akan berikan tanda merah," ujar Bahrul. Dengan tanda tersebut, berarti pihak naqobah harus menyiapkan transportasi yang bagus untuk musim haji tahun depan.

Jika mereka tidak bisa memenuhi standar layanan minimum transportasi, maka pemerintah Indonesia siap menjalankan opsi lain untuk urusan transportasi itu. Diantaranya adalah menyewa transportasi milik swasta yang bagus layanannya, meskipun bandrol sewanya lebih mahal.

Namun meski sempat ada sejumlah insiden transportasi, Bahrul mengatakan secara keseluruhan layanan transportasi lokal di Arab Saudi berjalan lancar. Dia mengatakan sudah tidak terdengar lagi kasus banyak bus mogok karena usianya sudah tua.

Perhatian lain yang mendesak untuk dibenahi adalah urusan katering. Bahrul membenarkan jika ada sejumlah pihak meminta mereka untuk merubah sistem pemberian konsumsi selama jamaah ada di Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Armina).

Dia mengatakan pada tahun ini pemerintah mengkolaborasi sistem pemberian katering. Yaitu mencampur antara sistem prasmanan dengan sistem boks atau kotakan.

"Sejumlah pihak meminta semuanya model boks saja," kata dia. Terkait desakan ini, akan diputuskan segera setelah ada pertemuan khusus di Kemenag soal evaluasi haji 2012 secara menyeluruh.

Rencananya evaluasi ini akan digeber pada Desember depan. Selanjutnya evaluasi puncak akan dilanjutkan pada Maret dan April tahun depan. Evaluasi puncak ini sekaligus mengambil langkah taktis untuk musim haji 2013. (wan)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Aparat Harus Seriusi Korupsi Sektor Pertambangan dan Energi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler