BANYUWANGI - Dua bus angkutan arus mudik Idul Fitri 1431 H, menjadi sasaran aksi pelemparan Senin malam (6/9)Insiden vandalisme itu terjadi di sekitar pantai Watudodol, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro sekitar pukul 19.00
BACA JUGA: Antisipasi Serangan Sampah Produk Malaysia
Pelemparan menggunakan batu itu, menimpa bus Safari Dharma Raya jurusan Jakarta-Mataram, dan bus Malang Indah jurusan Malang-DenpasarSetelah turun dari atas feri, kedua bus yang sarat penumpang arus mudik itu langsung meninggalkan area pelabuhan
BACA JUGA: Memilih Menyeberang Malam
Dalam perjalanan, kedua sopir bus yang berjalan beriringan itu dikagetkan oleh aksi pelemparan batu orang tidak dikenal di depan rumah makan Grafika, Watudodol.Bus Dharma Safari Raya itu disopiri oleh Hadi Hendriyono, warga Dusun Kalisat RT 5/II, Desa Selomerah, Kecamatan Ngablak, Magelang
Beberapa menit setelah terjadi aksi pelemparan itu, kedua sopir bus langsung melaporkan kejadian itu ke pos pengamanan arus mudik di Watudodol
BACA JUGA: Waspadai Jalur Rawan di Bojonegoro
Polisi bergerak cepat untuk menindaklanjuti laporan kedua sopir bus tersebut.Beberapa personel polisi langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melacak pelaku pelemparanDi TKP, polisi menemukan tiga remajaSebelumnya, polisi tidak curiga terhadap beberapa remaja ituNamun melihat polisi datang, satu dari tiga orang itu berusaha melarikan diri.
Polisi pun bergerak cepat untuk mengamankan tiga orang tersebutKetika itu, petugas pun mengamankan tiga orang tersebut untuk dimintai keterangan di pos polisiTiga orang yang diamankan polisi itu adalah berinisial AA,14, AK,14, dan SB,15Ketiga anak itu tinggal di Dusun Selogiri, RT 03/V, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.
Setelah dilakukan interogasi, ketiganya mengaku melakukan pelemparan terhadap kedua bus yang melintasUsai dilakukan interogasi, ketiganya langsung dikirim ke Mapolsek Kalipuro untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjutTiba di Mapolsek Kalipuro, ketiganya langsung menjalani pemeriksaan oleh penyidik ReskrimSelain tiga pelaku, kedua sopir bus itu juga menjalani pemeriksaan sebagai saksi.
Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi akhirnya menetapkan dua dari tiga orang itu sebagai tersangkaYang ditetapkan sebagai tersangka adalah AA dan AKSedangkan satu orang lainnya, SB hanya berstatus sebagai saksiSB tidak ikut melakukan, namun hanya melihat saat kedua temannya melakukan aksi pelemparanKapolsek Kalipuro, AKP Sudarsono membenarkan penetapan kedua tersangka tersebut"Pelakunya masih anak kelas enam SD (Sekolah Dasar)," tegas Sudarsono.
Lalu apa motifnya? Menurut Sudarsono, keduanya mengaku tidak memiliki motif apa-apaPelemparan terhadap kedua sopir itu dilakukannya karena isengMeski ditetapkan menjadi tersangka, namun kedua bocah itu tidak dilakukan penahananPertimbangan polisi karena keduanya tergolong masih anak-anak.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ituNamun akibat aksi pelemparan itu, salah seorang penumpang bus Malang Indah dagunya bocor karena terkena lemparan batuSementara kaca kedua bus tersebut, pecah berantakanMeski kacanya mengalami kerusakan, namun kedua bus tetap melanjutkan perjalanan setelah diperiksa sebagai saksi di Polsek Kalipuro(afi/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 1 Syawal 10 September 2010
Redaktur : Tim Redaksi