Bus Pemain Dilempari Telur dan Batu

Rabu, 04 Juni 2014 – 08:43 WIB

jpnn.com - LANGSA - Teror terhadap pemain sepakbola terjadi jelang pertandingan PSBL Langsa kontra PS Bintang Jaya.

Bus yang ditumpangi para pemain, pelatih, staff official beserta wartawan dilempari telur dan batu. Padahal, bus yang mengangkut rombongan tersebut merupakan bus dinas dari Polres Langsa.

BACA JUGA: Brasil Gilas Panama 4 Gol Tanpa Balas

Semula, keadaan berjalan lancar semestinya. PS Bintang Jaya sebagai tim tamu, mendapat jatah ujicoba lapangan. Sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (3/6) bus berangkat dari hotel Firdaus di jalan. H.Agus Salim, Kampung Blang, tempat para pemain menginap menuju Stadion Langsa. Pelatih Bintang Jaya, Abdul Rahman Gurning memimpin langsung jalannya sesi ujicoba lapangan.

Menjelang akhir sesi latihan, sekitar pukul 11.00 WIB, muncul pemuda berjumlah 7 orang. Awalnya mereka hanya mencaci maki para pemain Bintang Jaya. Puncaknya, saat pemain Bintang Jaya usai menggelar latihan, muncul dari arah pintu masuk utama Stadio Langsa seorang pria mengenakan baju dan celana panjang hitam.

BACA JUGA: Final Dini Perancis Terbuka, Nadal Lawan Ferrer

Pria tersebut melempar telur busuk yang mengenai pelatih kiper Asmawi Jambak. Spontan aksi tersebut membuat para pemain panik.

Aksi brutal tersebut berlanjut saat bus yang membawa rombongan pulang menuju hotel. 7 pemuda menggunakan 4 sepeda motor terus mengikuti bus rombongan. Saat melintasi jalan lintas Medan-Banda Aceh, salah seorang pemuda kembali melempar telur busuk kearah belakang bus. Supir bus yang juga anggota Polres Langsa tak mampu berbuat banyak atas kejadian tersebut.

BACA JUGA: Tinggalkan Chelsea, Lampard Gabung New York City

Tindakan kurang terpuji kembali terjadi saat bus tiba di arena parkir hotel Firdaus. Kala pemain turun dari bus, gerombolan remaja tersebut kembali melempar telur kearah pemain.

Tak sampai disitu, aksi nekad semakin menggila saat hujan batu juga mewarnai arena parkir hotel. Merasa terancam, 18 pemain beserta staff mencoba mengusir kelompok pemuda dengan melakukan gertakan membalas serangan

Pelatih Bintang Jaya, Gurning angkat bicara tentang kejadin ini. Gurning mengatakan akan menolak untuk bertanding jika pengamanan tidak diketatkan."Kita batalkan aja pertandingan besok, jika tidak ada pihak yang menjamin keselamatan kita,"kata Gurning.

Sementara President klub PS Bintang Jaya, Erwis Edi Pauja Lubis kepada Sumut Pos (grup JPNN) mengatakan, telah melaporkan kejadian tersebut kepada PSSI Pusat. Meski bersifat sekedar pengaduan ringan. Erwis meminta tanggapan kepada Panitia Pelaksana Pertandingan dan Panitia Pengawas tentang jaminan keamanan pertandingan.

"Saya sudah telpon PSSI Pusat, saya meminta kepada panpel dan panwas pertandingan untuk ketegasan pengamanan besok. Jiak terjadi hal yang tidak diinginkan, saya akan buat laporan resmi disertai bukti foto kejadian dan saksi,"kata Erwis.

Usai kejadian, sekretaris tim Bintang Jaya Azwar Mahmud ditemani wartawan melaporkan kejadin tersebut ke Mapolresta Langsa. Kabagdal ops Polres Langsa, AKP Julius yang menerima laporan langsung bertindak tegas. Julius meminta bukti foto dari hasil jepretan wartawan untuk dijadikan baranhg bukti. Sedangkan untuk pengamanan, Julius mengirim 3 anggotanya berjaga disekitar kawasan hotel.

"Kami kirim 3 intel berpakaian preman untuk berjaga disana. Kami juga kirim 1 regu tim tombak melekat, seta 1 mobil anti peluru untuk pengamanan sampai tim Bintang Jaya pulang meninggalkan Aceh,"kata Julius.

Untuk pengamanan saat jalannya pertandingan, pria berpangkat 1 balok ini mengerahkan 80 personel kepolisian. Pertandingan sendiri akan dilaksanakan pada Kamis (4/6) pukul 16.00 WIB. Saat ini, PSBL Langsa berada di posisi 7 klasemen Grup I, sedangkan Bintang Jaya diposisi 4 dengan 11 poin.

Sementara itu, Sekretaris Umum PSBL Langsa, Hasan Basri,SH,MH, mengutarakan, meski mendapat perlakuan tidak baik saat tandang ke Asahan, tapi pihaknya tetap memperlakukan mareka seperti tim tamu lain.

“Kami ingin menang besok ,tapi dengan hormat penuh dengan fair play. Bukan menang dengan mengancam wasit, meneror pemain, dan kekerasan-kekerasan fisik lainnya,” ujarnya.

Kata dia, masyarakat kota Langsa sangat tidak mendukung dengan cara-cara seperti itu, masyarakat langsa sangat senang dengan permainan sepak bola tanpa kekerasan. Siapa tim yang bagus main maka mareka akan didukung tidak terkecuali tuan rumah.

“Jadi salah jika ada orang yang membangun opini masyarakat Langsa mengancam  pemain Bintang Jaya Asahan. Mari kita kembali ke sepakbola bukan main tinju, bagi PSBL Langsa pertandingan melawan Bintang Jaya Asahan merupkan partai hidup mati. Sayahimbau kepada pemain agar dapat membangun kerjasama tim yang bagus, karena hanya dengan kerjasama kita akan mencapai menang,” imbuhnya.(mag-07/ris)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Upaya Panda Saingi Gurita


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler