jpnn.com, MAGETAN - Bus siswa SMK PGRI 1 Karanganyar, Jawa Tengah untuk study tour ke Bali terjun ke jurang di Jalan Raya Cemoro Sewu-Sarangan masuk Desa Ngancar, Plaosan, kemarin (25/9).
Dua orang tewas dan belasan lainnya terluka akibat insiden itu. Informasi yang dihimpun, rombongan pelajar tersebut berangkat dari Karanganyar sekitar pukul 08.00 dengan menggunakan dua bus pariwisata PO Suka Damai.
BACA JUGA: Sopir Panik, Bus Berisi Puluhan Penumpang Terjun Bebas ke Jurang
Mereka hendak study tour ke Bali. Sebelum ke Pulau Dewata, puluhan siswa itu mampir ke Madiun untuk kunjungan industri.
Sampai di turunan Mojosemi, bus nopol K 1745 AZ -satu di antara dua bus yang mengangkut rombongan pelajar- mendadak kehilangan kendali, lalu berguling-guling dan terjun ke jurang sedalam 25 meter.
BACA JUGA: 209 Siswa-Siswi SMA Terpadu Study Tour ke Markas AAL
Akibat kejadian itu, Agus Rianto, 41, sopir asal Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah; dan Elmufida Ullya, 23, tenaga medis biro perjalanan warga Colomadu, Karanganyar, tewas saat menjalani perawatan medis. Sedikitnya 11 penumpang lain menderita luka berat dan ringan.
''Awalnya bus itu ada di belakang, tapi sampai Cemoro Sewu menyalip kami,'' kata Rudi Prianto, salah seorang guru yang saat perjalanan berada di bus 1.
Petugas kepolisian yang berada di tempat kejadian membawa Agus ke RSUD dr Sayidiman Magetan.
Elmufida dan sejumlah penumpang yang terluka dilarikan ke Puskesmas Plaosan. Sebagian lagi dibawa ke rumah sakit di Karanganyar.
''Yang naik bus sekitar 30 siswa, 7 guru, 2 kru, dan 1 petugas medis,'' papar Ari Lukman, salah seorang siswa.
Kasatlantas Polres Magetan AKP Himmawan Setiawan mengatakan, kecelakaan tunggal itu diduga terjadi karena sopir tidak menguasai medan.
''Terlalu ambil jalur ke kanan ketika mau belok di tikungan tajam,'' tutur Himmawan kepada Jawa Pos Radar Magetan.
Dia menambahkan, sebenarnya sopir sempat mengerem bus. Namun, laju bus tetap tak mau berhenti hingga akhirnya terjun ke jurang.
''Proses evakuasi bus paling cepat dilakukan besok pagi (pagi ini, Red). Sebab, kondisi TKP saat malam gelap lantaran minim penerangan,'' ujarnya. (mg4/isd/c7/diq/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia