Bus Sekolah Sepi Peminat

Kamis, 22 Agustus 2019 – 21:11 WIB
Bus sekolah jurusan Cibiru-Asia Afrika saat melintas di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung. Foto: Istimewa

jpnn.com, BANDUNG - Kebijakan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 bukan hanya menimbulkan beragam persoalan ihwal dunia pendidikan.

Di Kota Bandung, Jawa Barat, kebijakan itu berpengaruh terhadap program bus sekolah. Minat siswa menggunakan moda transportasi massal terus menurun lantaran lokasi sekolah berdekatan dengan domisili.

BACA JUGA: Detik – detik Bus Sekolah tak Kuat Menanjak, Mundur, Kanan Jurang

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Ricky Gustiadi mengatakan, dari 24 unit bus sekolah, hanya 13 unit yang masih aktif. Padahal, rencana awal program tersebut untuk mengurai kemacetan.

“Memang ada penurunan minat penggunaan bus sekolah, karena sekarang orang-orang sekolah di lokasi yang berdekatan dengan domisili. Mereka ada yang naik kendaraan pribadi juga,” ujar Ricky, Rabu (21/8).

BACA JUGA: Bayi Baru Lahir Ditemukan dalam Keadaan Meninggal Lengkap dengan Ari-Ari

BACA JUGA: Bus Sekolah Bikin Keberadaan Angkot Tersingkir

Ricky mengungkapkan, akibat sepinya siswa menggunakan bus sekolah, pihaknya berencana untuk mengalihoperasikan menjadi angkutan umum ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

BACA JUGA: Kios di Pasar Ujungberung Kota Bandung Terbakar

“Ada rencana untuk mengalihkan bidang usaha menjadi angkutan umum ke BIJB Kertajati, namun semuanya masih dalam pembahasan,” tuturnya.

BACA JUGA: Kurangi Beban Kemacetan, Tambah 2 Bus Sekolah

Kepala UPT Pengelolaan Angkutan Dishub Kota Bandung Yudhiana, merespons rencana pengalihoperasian bidang usaha tersebut.

Menurutnya, rencana itu harus melalui beragam kajian dan harus memiliki payung hukum. “Di rencana bisnis anggaran tahun 2019, bus sekolah belum bisa dipakai menjadi moda transportasi massal ke BIJB Kertajati, jika dipaksakan maka bisa menyalahi aturan,” jelas Yudhiana.

Yudhiana mengatakan, rencana bus sekola dioperasikan ke Kertajati pada 2020 dengan 13 unit masih dalam kajian. Ia juga belum tahu secara rinci potensi pendapatan yang akan didapat rencana tersebut direalisasikan.

“Jika memang akan dioperasikan ke BIJB Kertajati diupayakan sistemnya sewa, kondisi bus masih bagus juga,” ujarnya. (mur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Intan Fauzi Apresiasi Kemenhub Karena Bantu Satu Unit Bus untuk SDIT Almanshuriyah


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler