Detik – detik Bus Sekolah tak Kuat Menanjak, Mundur, Kanan Jurang

Selasa, 30 Juli 2019 – 07:19 WIB
Sejumlah pelajar sesaat setelah dievakuasi oleh sopir bus. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Foto: IST/RADAR SAMPIT

jpnn.com, LAMANDAU - Bus sekolah yang beroperasi di kawasan perkebunan kelapa sawit milik PT Pilar Wanapersada di Kabupaten Lamandau mengalami kecelakaan di kawasan jalan perusahaan, Blok K51 Afdeling 3, Sabtu (27/7).

Bus antar-jemput siswa sekolah ke Desa Tamiyang, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalteng, tersebut terguling saat hendak mengantar pelajar berangkat sekolah pagi hari, sekitar pukul 08.00 WIB.

BACA JUGA: Waspada ! 74 Orang Telah Tewas Mengenaskan

Diduga bus itu mengalami kerusakan saat melakukan perpindahan gigi di jalan menanjak. Akibatnya, bus itu berjalan mundur dan terbalik menyamping. Sopir bus, B, sempat dikira kabur oleh warga sekitar.

Kapolres Lamandau melalui Kasat Lantas AKP F Ali Najib mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut : Tabrakan Beruntun, Truk Hantam Bus Berisi Rombongan Guru

BACA JUGA: Begini Cara Mengurus Kartu Identitas Anak alias KIA secara Online

”Memang benar telah terjadi laka tunggal. Tidak ada korban jiwa. Semua penumpang selamat. Informasi yang menyebutkan sopir melarikan diri tidak benar, karena sopir sekarang masih berada di Polres untuk dimintai keterangan,” katanya.

BACA JUGA: Mobil Pick Up Diseruduk Bus Hingga Terlempar, Tiga Nyawa Melayang

Rencananya, Polres bersama Dinas Perhubungan akan melakukan pengecekan kelayakan kendaraan. Sebab, diduga bus tersebut tidak memenuhi standar kelayakan operasi.

Perwakilan manajemen perusahaan PT Pilar Wanapersada di bawah naungan DSN Grup membenarkan musibah yang menimpa anak sekolah di lingkungan perusahaan tersebut. Bus diketahui mengangkut 18 pelajar yang seluruhnya merupakan anak karyawan PT Pilar Wanapersada.

”Terkait kecelakaan tersebut, perusahaan sudah menyelesaikan secara kekeluargaan dengan orang tua siswa, yang dihadiri juga oleh kepolisian dan kontraktor pemilik bus,” kata Manager Estate Supriyadi Jamhir, Corporate Communications Head DSN Group, Minggu (28/7).

Supriyadi menjelaskan, pascakejadian, semua pelajar langsung dibawa ke klinik Estate BP2. Hasil pemeriksaan medis, tidak ada yang mengalami luka yang cukup parah dan seluruhnya sudah ditangani petugas kesehatan.

”Selanjutnya, karena keluhan pusing, 14 anak telah dibawa ke RSUD Lamandau untuk kontrol dokter. Seluruhnya dilakukan pemeriksaan biasa dan dinyatakan sehat. Apabila ada keluhan lagi, akan segera konsultasi kembali ke dokter,” tuturnya.

Setelah koordinasi bersama, tambahnya, disepakati unit bus sekolah yang mengalami musibah tersebut tidak boleh dioperasikan lagi di perusahaan. Selanjutnya akan diganti armada bus baru untuk melayani antar-jemput anak sekolah di sekitar perusahaan.

Terpisah, B (34), sopir bus tersebut mengaku sudah tiga tahun mengemudikan kendaraan angkutan sekolah itu. Setiap hari dia menjemput anak-anak di enam titik penjemputan dan mengantarkan mereka ke sekolah di Tamiyang, mulai dari siswa TK hingga SMP.

”Saya biasanya berangkat dari jam lima pagi. Sudah tiga tahun melalui jalur yang sama, tidak pernah berubah,” ujarnya.

Dia menuturkan, kecelakaan itu terjadi saat bus berada di posisi jalan menanjak, tiba-tiba mengalami masalah. Perpindahan gigi persneling tidak bisa dilakukan. Bus itu tak mampu melewati jalan tersebut.

”Karena sebelah kanan jurang, kiri tebing, saya memilih ke arah tebing pelan-pelan agar tidak masuk jurang, hingga mobil terguling,” tuturnya.

Dia lalu berusaha naik ke atas untuk membuka pintu samping, kemudian menggendong anak-anak satu per satu. Mulai dari yang paling kecil hingga semua keluar dengan selamat.

BACA JUGA: Detik – detik Suci Sumpal Mulut Bayinya pakai Tisu Toilet padahal si Cowok Siap Tanggung Jawab

”Saya juga langsung periksa badan dan bajunya, apakah ada yang terluka. Waktu itu hanya ada dua anak TK yang menangis. Setelah dipastikan semua aman, saya berusaha cari jaringan telepon untuk memberitahu kantor dan minta bantuan,” katanya.

Saat B kembali, tiba-tiba datang beberapa orang dengan nada marah-marah. Takut dikeroyok massa yang emosi, dia memilih untuk mengamankan diri.

”Setelah bertemu manager, saya diamankan. Di kantor sudah ada rapat musyawarah dengan semua pihak, termasuk orang tua siswa,” jelasnya.

B mengaku sedih karena dikira kabur. ”Kesedihan saya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, karena saya juga sudah dekat sama anak-anak. Tidak ada niat untuk kabur, malah semua saya yang tolong pertama kali. Saya cuma bisa pasrah dan minta maaf. Inilah risiko pekerjaan, tidak ada yang menghendaki musibah kecelakaan seperti ini,” ujarnya.

Dia mengakui kondisi bus memang kurang layak pakai. Pihak penyedia kendaraan sudah melakukan pemesanan bus pengganti yang baru. Namun belum datang. (mex/sla/ign)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjual Bakso Tertabrak Bus, Terseret di Kolong, Untung Selamat


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler