Bus Sumber Kencono Dipangkas 40 Persen

Kamis, 05 Januari 2012 – 03:49 WIB

JAKARTA - Kementerian Perhubungan akhirnya membuat keputusan yang nyata untuk memberikan sanksi kepada perusahaan otobus PO Sumber Kencono. Pemerintah meminta PO Sumber Kencono mengurangi jumlah armada bus yang beroperasi di lintas Surabaya-Madiun-Solo-Jogya.
   
"Sumber Kencono harus berkomitmen melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Umum secara efektif dan serius dalam upaya meningkatkan keselamatan di jalan raya," ujar Kasubdit Angkutan Jalan Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ahmadi ZB usai pertemuan dengan pemilik PO Sumber Kencono, Setyaki Sasongko di Kantor Kemenhub, Rabu (4/1).
   
Menurut  Ahmadi pemerintah selaku regulator angkutan darat nasional harus membuat kebijakan atas beberapa peristiwa kecelakaan maut yang melibatkan PO Sumber Kencono. Akibat kecelakaan terakhir di malam tahun baru, pihaknya sudah menetapkan beberapa sanksi kepada PO Sumber Kencono.

"Sifatnya sanksi administratif seperti pembekuan izin trayek kendaraan yang terlibat kecelakaan," tuturnya.
   
Namun ada lagi beberapa sanksi yang harus dilaksanakan di lapangan dengan tujuan mengurangi potensi kecelakaan di masa mendatang. Pemerintah meminta PO Sumber Kencono melakukan evaluasi dan pengkajian operasional bus di rute Surabaya, Madiun Solo Jogya.

"Itu berupa pengurangan jumlah kendaraan yang beroperasi di lintasan yang terjadi kecelakaan sebanyak 40 persen selama satu minggu kedepan," cetusnya.
     
PO Sumber Kencono juga harus membina para pengemudi dengan bekerjasama dengan Direktorat Keselamatan Transportasi Darat. Sanksi terakhir adalah manajemen Sumber Kencono harus menyerahkan Kartu Pengawasan Kendaraan kepada Kemenhub setelah diterimanya sanksi yang berupa surat pembekuan. "PO Sumber Kencono harus secara efektif dan serius meningkatkan keselamatan di jalan," tegasnya.
     
Sementara itu, pemilik PO Sumber Kencono Setyaki Sasongko berjanji akan melakukan  evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan di jalur Surabaya, Madiun Solo Jogya. Evaluasi itu juga meliputi pengurangan jumlah kendaraan yang beroperasi di lintasan tersebut seperti instruksi dari pemerintah pusat. "Kita akan kurangi 40 persen dari total armada yang beroperasi sekarang," lanjutnya.
     
Secara singkat dia meyakinkan bahwa pihaknya akan terus melakukan perbaikan di masa-masa mendatang agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi. Salah satu yang dilakukan adalah peningkatan kualitas mental dan disiplin pengemudi seebab hal itu merupakan salah satu langkah pencegahan kecelakaan lalu lintas. "Kami akan terus intropeksi diri, tapi tidak akan ada PHK karyawan," tegasnya.
     
Dia berharap kecelakaan maut yang terjadi beberapa kali pada tahun lalu tidak akan terulang lagi tahun ini. Oleh sebab itu dia meminta agar semua pihak memberikan kesempataan bagi dirinya dan seluruh karyawan PO Sumber Kencono untuk meningkatkan pelayanannya kepada penumpang dan masyarakat. "Mohon beri saya tempat untuk kembali memperbaiki diri," jelasnya
     
Sebelumnya Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso mengatakan, sebelum mencabut izin operasional PO Sumber Kencono perlu ditinjau beberapa aspek. Pertama PO Sumber Kencono memiliki kurang lebih 320 armada bus yang beroperasi, dengan dua kelas yaitu ekonomi dan non ekonomi.

"Selama ini cukup banyak masyarakat yang menggunakan jasa bus Sumber Kencono terutama pada rute Surabaya-Madiun-Solo-Jogja," kata dia.
     
Jika izin usaha bus ini di cabut, kata Suroyo, pihaknya khawatir akan dapat mengganggu keseimbangan supply dan demand angkutan darat. Hal itu bisa saja berdampak pada mobilisasi masyarakat pada jalur tersebut karena PO SUmber Kencono cukup mendominasi lintasan Surabaya-Jogjakarta.

"Selain itu dari aspek investasi lumayan besar, tenaga kerjanya juga banyak lebih dari 1500 orang," jelasnya. (wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 14 Kandidat Berebut Kursi Kepala LAN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler