jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Busana muslim dengan sentuhan ethnic saat ini mulai gencar diciptakan oleh desainer busana muslim.
Selain akan memunculkan ciri khas khusus, busana muslim dengan sentuhan etnik juga dapat digunakan untuk berbagai acara semi formal.
BACA JUGA: Jangan Sepelekan Tanda-tanda Stroke
Seperti ketiga desainer busana muslim, Gita Orlin, Lilik Suhariyati, dan Dwi Adi Kusuma.
Dengan konsep yang berbeda, mereka akan unjuk gigi dalam event tahunan Moslem Fashion Festival di Royal Plaza.
BACA JUGA: Hal-hal tak Terduga Pemicu Wanita Ingin Bercinta dengan Pria
“Konsep yang saya tonjolkan kali ini adalah Barones Von Java, dimana saya mengangkat batik khas Pekalongan, yakni batik baron strimin,” ujar Gita Orlindi Royal seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (5/10).
Barones sendiri memiliki arti kefeminiman wanita, sehingga menonjolkan kewanitaan dari busana tersebut.
BACA JUGA: 25 Endorser Digital Amerika-Eropa Rasakan Denyut Nadi Pariwisata Indonesia
Di sisi lain, Lilik Suharyanti mengangkat tema tentang Modern of Parang.
Parang adalah motif klasik dari kerajinan batik. Namun jika biasanya motif ini lebih kuat dengan warna coklat, maka Lilik lebih memilih menggunakan warna-warna cerah.
“Untuk potongannya sendiri saya ada potongan two pieces dan three pieces, sehingga bisa di mix and match, namun tetap tidak meninggalkan kesan semi formalnya,” kata Lilik.
Dan untuk Dwi Adi Kusuma akan tampil dengan Ethnic Touchnya.
Terinspirasi dari keanekaragaman kain tradisional khususnya batik Ponorogo.
Berbahan dasar linen dan sifon, Dwi mencipatakan busana muslim sederhana namun tetap bernuansa semi formal. (dia/nur/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Sederhana Buat Pakaian Beraroma Segar
Redaktur : Tim Redaksi