TANGERANG - Rencana Pemda DKI mengoperasikan jalur Busway Transjakarta rute Ciledug-Blok M menemui hambatan. Penyebabnya adalah persoalan jalan yang tidak memadai lantaran sempitnya akses jalan di perbatasan Jakarta Selatan dengan Kota Tangerang itu sangat sempit.
"Koridor jalan di Ciledug untuk jalur Busway tidak memenuhi syarat. Sangat sempit," terang Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim kepada INDOPOS, Jumat (31/5).
Wali Kota yang akrap disapa WH itu juga mengatakan, kondisi eksisting jalan untuk rute busway dari Blok M menuju Ciledug tidak memadai karena saat lebar jalan hanya 12 meter. Sedangkan untuk jalur busway TransJakarta membutuhkan jalan dengan lebar setidaknya 20 meter.
Apalagi, di sepanjang jalan yang akan dijadikan jalur Busway itu sudah dipenuhi pertokoan dan pemukiman warga. Pembangunan di kawasan Kecamatan Ciledug juga sudah begitu padat sehingga tidak mungkin lagi jalannya dilebarkan.
Kalaupun direalisasikan, maka hal itu membutuhkan dana besar. Namun, kata Wahidin, konflik lalu lintas untuk jalur busway Ciledug-Blok M terlalu tinggi bila dipaksakan. Misalnya di Cipulir, Kreo, Larangan dan Ciledug.
Karenanya, saat ini Pemkot Tangerang dan Pemprov DKI Jakarta tengah membicarakan kemungkinan pembangunan jalur busway Ciledug-Blok M dibuat jalur layang (elevated). "Moda tranportasi Busway Ciledug-Blok M perlu disesuaikan lagi," kata WH juga.
Persoalanya lainnya, lanjut Wahidin, karena di kawasan Kecamatan Ciledug belum terdapat terminal sehingga menyulitkan bagi armada Busway untuk berhenti dan berputar arah guna menjemput maupun menurunkan penumpang di ruas Ciledug menuju Blok M. Pemkot Tangerang pada awalnya berniat membangun Terminal Ciledug, tapi sampai saat ini warga menolak rencana itu.
"Terminal Ciledug mau dibangun juga diprotes warga. Jadi di Ciledug tidak ada terminal untuk Busway mangkal," ungkapnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mafia Pajak Kepung Bogor
Redaktur : Tim Redaksi