Busway Koridor XI Beroperasi, Metromini Mulai Sepi

Selasa, 03 Januari 2012 – 00:49 WIB

KEBERADAAN bus Transjakarta Koridor XI (Kampung Melayu-Pulogebang) yang beroperasi sejak Rabu (28/12), rupanya mulai mengusik sopir Metromini T506 (Kampung Melayu-Pondok Kopi). Para sopir dan kernet Metromini khawatir, busway tersebut berpotensi mematikan pendapatan mereka.

Sebab kini, penumpang metromini beralih ke busway. "Tentu kami resah, karena usaha kami akan tersaingi. Sebelum ada busway saja penumpang sudah sepi. Perlahan para penumpang pasti akan beralih ke Busway, " kata seorang sopir Metromini T506, Apri, 40,  di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (2/1).

Sopir Metromini T506 lainnya, Slamet, 45, mengatakan, sepinya penumpang Metromini sebetulnya sudah terjadi jauh sebelum bus Transjakarta Koridor XI beroperasi. Meski begitu, pria yang sudah enam tahun menjadi sopir bermacam angkutan umum ini mengaku tetap bertahan bekerja di trayek itu guna mencari nafkah.

"Saya sangat berharap pemerintah memikirkan nasib kami, syukur-syukur saya ditarik menjadi sopir Busway," ujar bapak dari tuga anak yang mengemudikan Metromini T506 bernopol B 7867 GD itu.

Baik Slamet dan Apri mengaku harus menyetor uang sebesar Rp200 ribu kepada pemilik bus. Jumlah setoran tersebut, katanya, baru saja diturunkan secara bertahap dari sebelumnya Rp 400 ribu. Kebijakan itu diambil karena semakin sepinya penumpang.

"Sehari-harinya saya rata-rata dapat Rp230 ribu. Jadi sehari-harinya paling banyak saya cuma mengantongi Rp30 ribu,"  ujar Slamet.

Pantauan di lapangan, hanya ada enam armada Metromini T506 yang mangkal di Terminal Kampung Melayu. Sepinya penumpang memaksa Metromini rata-rata mangkal hingga satu jam. Beberapa penumpang yang tidak sabar menunggu memilih turun dan beralih menaiki Halte Busway Kampung Melayu, untuk naik bus Transjakarta jurusan Kampung Melayu-Pulogebang.

Salah seorang penumpang, Legimin, 59, yang masih bertahan di atas Metromini T506 mengaku belum mengetahui tata cara naik busway. Makanya dia tidak pindah naik ke busway Koridor XI yang cepat berangkkat. Di samping itu dirinya hanya membawa uang pas-pasan yang cukup untuk membayar ongkos angkot.

"Saya mau nengok keponakan di Penggilingan. Kalau naik metromini kan, ongkosnya masih Rp 2.000, pulang pergi jadinya Rp 4.000. Kalau naik busway berapa, bisa Rp7.000 kan. Jadi yang Rp 3.000 mending saya kasih buat keponakan jajan," katanya.

Busway dari Terminal Kampung Melayu menuju Kantor Walikota Jakarta Timur memang selalu banyak penumpang. Seluruh tempat duduk penuh dan beberapa penumpang berdiri. Namun penumpang wanita dan pria masih tercampur di kabin depan.
Kabin-depan yang terdiri dari 10 buah bangku, hanya 4 bangku diduduki wanita, sisanya penumpang pria.

Rupanya busway koridor paling baru itu tidak memberlakukan  area khusus wanita. Kendati, ditempel stiker "Area Khusus Wanita" berwarna merah muda terpasang di kabin depan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono, menegaskan tidak akan menghapus trayek Metromini T506 . Alasannya, antara lain karena Metromini T 506 tersebut bukan jenis bus besar, dan jumlah armadanya juga hanya sedikit.

Pertimbangan lainnya, masih banyak masyarakat yang membutuhkan rute jarak pendek. Menurut dia, dengan beroperasinya kedua jenis bus ini, masyarakat dapat menentukan pilihan apakah tetap naik Metromini T506 atau bus Transjakarta koridor XI. "Biarkan saja Metromini T506 sebagai feeder bus Transjakarta koridor XI. Karena jarak tempuhnya pendek," kata Pristono.(dni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foke Ajak Warga Jaga Kebersihan dan Kesehatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler