jpnn.com - JAKARTA -- Laju penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum terhenti. Indeks naik 18,553 poin (0,414 persen) ke level 4.496,042 dan kumpulan 45 saham paling likuid dalam indeks LQ45 naik 3,26 poin (0,43 persen) ke level 760,63 pada penutupan perdagangan kemarin.
Senior Research PT HD Capital, Yuganur Wijanarko, mengatakan walaupun IHSG masih belum terlihat mengalami penurunan namun pelaku pasar sebaiknya mulai waspada.
BACA JUGA: Manfaatkan Momentum Piala Dunia untuk Genjot Promosi
"Jangan gembira dulu. Kurang adanya penguatan nilai tukar Rupiah yang masih di bawah 12.000 (per USD) merupakan signal bahwa breakout yang terjadi mungkin bisa berbalik arah turun bila aksi jual muncul mendadak," ungkapnya, kemarin.
Signal dimaksud adalah karena posisi nilai tukar Rupiah masih melemah dari level 11.950 per USD ke level 12.170 per USD selama IHSG merealisasikan penguatan dari level 4.200 menuju level 4.500. Posisi nilai tukar Rupiah menjadi salah satu fondasi penting dalam pergerakan indeks saat ini.
BACA JUGA: Wah, Menelepon bisa Dapat Emas 1 Kilogram
Pada perdagangan hari ini Yuganur memerkirakan indeks akan bergerak di kisaran support pada rentang 4.390 - 4.283 -4.180 dan resistance di level 4.544 - 4.618.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, mengatakan secara umum IHSG masih dalam kondisi uptrend. Sebab indeks berhasil menutup perdagangan di atas resistance 4.494.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Puji Kinerja Damri
"Merupakan pertanda bagus untuk kelangsungan pola uptrend dari IHSG di masa yang akan datang. Resistance yang harus ditembus saat ini adalah 4.547 untuk memperkuat pondasi kenaikan saat ini," ujarnya, kemarin.
Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 196.439 kali dengan volume sebanyak 3,587 miliar saham senilai Rp 5,812 triliun. Sebanyak 169 saham naik, sebanyak 117 saham turun, dan 206 saham stagnan.
Investor asing kembali melakukan aksi beli dengan pembelian bersih (foreign net buy) tercatat senilai Rp 591,6 miliar. Secara year to date pembelian bersih investor asing sudah terakumulasi sebesar Rp 4,18 triliun. Nilai tukar Rupiah kembali melemah ke level 12.173 per USD dibandingkan 12.149 per USD pada hari sebelumnya.
Bursa di Asia pada penutupan perdagangan kemarin mayoritas terjerembab ke zona merah; indeks Straits Times turun 33,50 poin (1,07 persen) ke level 3.100,24. Indeks Nikkei 225 turun 125,07 poin (0,79 persen) ke level 15.695,89. Indeks Hang Seng tergerus 348,35 poin. Indeks Composite Shanghai turun 9,57 poin (0,47 persen) ke level 2.042,18.(gen)
Pertimbangan:
WIKA Wijaya Karya 1.915 1.870 2.100
MN CN Media Nusantara 2.410 2.390 2.600
AALI Astra Agro 22.950 22.350 23.775
ADRO Adaro Energy 1.025 990 1.070
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelanggan Damri Keluhkan Wajah Gita Wirjawan
Redaktur : Tim Redaksi