Butuh Dukungan Publik Selesaikan Konflik

Jumat, 22 Februari 2013 – 17:26 WIB
JAKARTA - Komisi I DPR RI  mendukung Polri dan TNI untuk mengungkap pelaku penembakan aparat di Papua untuk diproses secara hukum. Upaya ini harus dilakukan secara cermat didukung kekuatan intelijen.

"Sebab, selama ini sudah banyak korban aparat polisi dan TNI serta warga sipil dari rangkaian serangan bersenjata kelompok-kelompok separatis," kata Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq melalui pesan singkat, Jumat (22/2).

Menurut Mahfudz, peta aktor dan jaringan kelompok-kelompok separatis bersenjata sebenarnya sudah diketahui jajaran Polri, TNI dan BIN. Akan tetapi mereka tidak bisa melakukan upaya penangkalan.

Karena itu politisi Partai Keadilan Sejahtera itu menerangkan, dibutuhkan payung politik dan hukum serta dukungan publik yang positif. "Dukungan masyarakat dibutuhkan untuk memudahkan tugas Polri yang dibantu TNI," ujarnya.

Seperti diketahui, delapan anggota TNI tewas akibat tindakan penyerangan dan penembakan kelompok sipil bersenjata di Papua kemarin.

Adapun korban yang tewas adalah Pratu Wahyu Bowo di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, dan tujuh lainnya adalah Sertu Ramadhan, Sertu M. Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik dan Pratu Mustofa. Tujuh anggota TNI ini ditembak di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya. Satu korban mengalami luka tembak pada lengan kiri yaitu Lettu Inf Reza di Distrik Tingginambut.

Penyerangan kelompok bersenjata ini dilakukan ketika 10 angggota Koramil Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya sedang menuju ke Bandara Sinak untuk mengambil radio kiriman dari Nabire. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Janji SBY Untuk Dialog dengan Papua Ditagih

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler