Butuh Waktu 4 Tahun untuk Merampungkan Pembebasan Lahan KCJB

Jumat, 17 Juli 2020 – 10:23 WIB
Foto udara konstruksi untuk perlintasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Buahbatu, Bandung Jawa Barat, Rabu (25/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww

jpnn.com, BANDUNG - Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra memastikan pembebasan lahan pembangunan trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah selesai.

Ia mengatakan, pembebasan lahan dimulai April 2016 lalu.

BACA JUGA: Ironi, Proyek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disetop

“Pertengahan Mei 2020, progres pembebasan lahan trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah tuntas,” katanya seperti dilansir Radar Bandung, Selasa (14/7).

Chandra menyatakan, usai proses relokasi fasos fasum terus dikejar sehingga pekerjaan konstruksi tetap berprogres hingga saat ini.

BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Tertunda karena Corona

“Butuh waktu empat tahun untuk merampungkan proses pembebasan lahan dengan segala polemik di dalamnya,” katanya.

Chandra menyebut, selain permukiman warga, sejumlah gedung sekolah pun harus mengalah demi mega proyek tersebut.

BACA JUGA: Tengah Malam Maman Mendengar Suara Ada yang Jatuh di Saluran, Pas Dicek Ternyata

“Di area wilayah Bandung Raya, proses fasum telah dilakukan. Di antaranya relokasi SDN Tirtayasa di mana gedung baru telah diserah terimakan pada Senin (6/7) dan SMPN 1 Ngamprah yang saat ini sudah selesai dibangun,” katanya.

Chandra menjelaskan, panjang trase yang akan dibangun yakni 142,3 kilometer yang terbentang dari Jakarta hingga Bandung tersebut direncanakan empat stasiun pemberhentian atau transit oriented development (TOD).

“Empat pemberhentian itu terletak di Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar. Yang dibebaskan lebih dari 8.000 bidang dengan luas sekitar 6,3 juta hektare untuk proyek sepanjang itu,” terangnya.

Chandra mengaku, saat ini pengerjaan proyek KCJB sudah mencapai 53 persen dengan pencapaian dua konstruksi tunnel atau terowongan di wilayah Purwakarta.

“Dua tunnel tersebut adalah Tunnel #5 sepanjang 422 meter yang ditembus pada pertengahan Maret 2020 lalu dan Tunnel #3 sepanjang 735 meter pada akhir April 2020,” tambahnya.

Kendati di tengah kondisi pandemi, kata Chandra, pengerjaan proyek tetap akan dikebut dengan memperhatikan keselamatan kerja dan kepedulian lingkungan.

“Memasuki kuarter kedua tahun 2020, konstruksi akan semakin masif. Untuk itu kami selalu menegaskan kepada seluruh kontraktor untuk mengutamakan faktor keselamatan kerja dan kepedulian lingkungan,” tandasnya. (kro/radarbandung)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler