jpnn.com - JAKARTA – Seorang bandar narkoba jenis ekstasi, DJS (47) ditembak di bagian kakinya oleh anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) di Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (21/4). DJS menolak diamankan dengan berusaha kabur dari mobil sedan Hyundai yang dihentikan petugas.
“Saat kami kejar, dia malah melawan,” kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso di markas BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (22/4).
BACA JUGA: BNN Sikat Kasat Polres Belawan Penerima Sogokan Miliaran dari Bandar
Dia mengungkapkan, dalam mobil pelaku, pihaknya berhasil mendapatkan barang bukti pil ekstasi sebanyak 150.298 butir. Jika ditimbang, beratnya mencapai 44 kg. Rencananya, pelaku hendak memasarkannya di daerah Bekasi.
“Kualitasnya cukup bagus. Harga jual pun lumayan mahal sehingga keuntungan yang didapat cukup besar,” ujarnya.
BACA JUGA: Dasar Pak Polisi Nakal, Udah Tahu Istri Orang Malah Diajak...
Menurut pria yang disapa Buwas ini, pelaku sempat bertahan hidup saat dilarikan petugas ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Namun nahas, DJS tak bisa bertahan hidup lantaran mengalami pendarahan yang cukup parah.
Buwas lantas berkelakar dengan kondisi kematian DJS. Menurutnya, kematian DJS merupakan doa Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly yang dijamah Sang Kholik lantaran kerap mengeluhkan lapas dipenuhi oleh pelaku narkoba.
BACA JUGA: Pelaku Mutilasi Ibu Hamil Sosok yang Lihai dan Cerdas, Ini Buktinya
“Malaikat jibril mencabut nyawanya, supaya tak susah-susah lagi,” ucapnya sambil tertawa.
Budi menjelaskan, meskipun DJS meninggal dunia, pihaknya masih terus menyelidiki dan mengembangkan kasus ini. Budi pun menebar ancaman bagi para pengedar untuk tidak main-main. Dia menegaskan, jika pelaku narkoba melawan, pihaknya tak segan-segan untuk menembak mati.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Cara Pemutilasi Janda Hilangkan Bau Amis Darah
Redaktur : Tim Redaksi