Cabai di Pasar Lelang Sleman Mampu Pasok Kebutuhan di Jakarta

Senin, 27 Februari 2023 – 16:20 WIB
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengerahkan jajarannya untuk terjun ke lapangan mengecek ketersediaan cabai. Foto: dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengerahkan jajarannya untuk terjun ke lapangan mengecek ketersediaan cabai.

Salah satu lokasi yang dikunjungi ialah Kabupaten Sleman.

BACA JUGA: Panen Cabai Rawit di Mojokerto Melimpah Hingga Lebaran, Kementan Amankan Pasokan

Menurut Prihasto Sleman merupakan sentra yang berhasil memproduksi 16 ribu ton cabai sepanjang 2022.

Dia mengatakan produksinya tersebar di berbagai kecamatan mulai dari Ngeplak, Pakem, Ngaglik, hingga Tempel.

BACA JUGA: Mak Ganjar Tanam Ratusan Pohon Cabai di Pasar Minggu Jelang Ramadan

Menariknya, wilayah ini memiliki pasar lelang, para petani memiliki posisi tawar yang kuat untuk dilepas ke pasar.

“Cabai di Kabupaten Sleman relatif aman sepanjang tahun, rata-rata per bulan ada lahan cabai 300 ha. Perkiraan produksi cabai rawit di bulan puasa sampai Idulfitri sebesar 350 to,n sedangkan cabai besar mencapai 542 ton,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, Minggu (26/2)

BACA JUGA: Jelang Ramadan, Mak Ganjar Tanam Ratusan Pohon Cabai di Jaksel

Besarnya angka prediksi ini didasari luas tanam November-Desember 2022. Untuk pasarnya sendiri, petani tidak perlu khawatir karena Sleman memiliki Pasar Lelang.

“Adanya pasar lelang dan titik kumpul dirasa sangat bermanfaat bagi petani cabai. Di sini petani memiliki kekuatan untuk menentukan harga,” lanjut Suparmono.

Saat ini, terdapat 12 pasar lelang yang proses lelangnya juga dilakukan secara online, sehingga dapat mencakup penawar dengan lebih luas.

Jumlah yang ditampung per harinya juga cukup besar.

“Perkiraan saya bulan puasa dan mendekati Idulfitri, bisa lebih dari 2 ton per hari. Itu baru satu titik kumpul, belum termasuk titik kumpul yang lain,” ujar Pengelola Titik Kumpul STA Tempel, Handayatman,

Handayatman menjelaskan, titik kumpul cabai hasil petani singgah sementara sebelum dikirim ke pembeli yang sudah memenangi lelang.

Cabai hasil lelang rata-rata dikirim ke beberapa pasar induk di Jakarta.

“Titik kumpul ini menaungi hasil panen dari 3.000 petani lebih, dengan rata-rata lahan 500-1.000 m2. Jadi, sementara singgah dulu ke sini sebelum dikirim ke Jakarta. Untuk harga per hari ini, harga cabai keriting 20 ribu per kg sementara cabai rawit 42 ribu per kilogram. Selisih dengan pasar ada Rp 5000. Pola lelang semacam ini memuaskan bagi para petani,” pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Moeldoko Tak Ingin Cabai jadi Pemicu Pedasnya Inflasi


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler