Panen Cabai Rawit di Mojokerto Melimpah Hingga Lebaran, Kementan Amankan Pasokan

Minggu, 26 Februari 2023 – 11:21 WIB
Hamparan tanaman cabai rawit di Mojokerto yang siap panen. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, MOJOKERTO - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan dan pasokan pangan aman dan terkendali jelang Ramadan dan Lebaran.

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah pengamanan pasokan, khususnya cabai dan bawang merah.

BACA JUGA: Kementan Tingkatkan Kapasitas Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura Melawi Lewat Bimtek

“Kondisi cabai dan bawang merah nasional aman untuk bulan puasa dan Lebaran," ujar Dirjen Prihasto melalui keterangan yang diterima, Minggu (26/2).

Dirjen Prihasto menyampaikan pihaknya mendorong pasokan pada wilayah surplus segera didistribusikan ke wilayah minus.

BACA JUGA: Bawang Merah Asal Cimenyan Bandung Bakal Membanjiri Pasar Jelang Lebaran

"Sudah kami petakan wilayahnya dan kami pantau ketat sehingga harga pada wilayah minus bisa ditekan,” ujarnya.

Dia menyampaikan guna memastikan ketersediaan pasokan cabai, pihaknya melaukan pemantauan lapangan secara langsung di salah satu sentra produksi cabai rawit Provinsi Jawa Timur, yakni Kabupaten Mojokerto.

Dirjen Prihasto menyebutkan hamparan cabai rawit seluas 2.400 hektare telah memasuki masa panen dan siap merambah pasar Jawa Timur dan wilayah minus lainnya.

Ketua Kelompok Tani Seger Waras, Wedhy Susanto menambahkan tanaman cabai miliknya telah memasuki masa panen.

“Lahan saya ada sekitar 40 hektare, sudah panen petik kelima. Kalau se-kecamatan bisa sampai 2.400 hektare panen raya bulan depan,” kata Wedhy.

Wendhy menyebutkan hasil panenannya bisa mencapai 1,6 ton per hektar dengane harga tingkat petani Rp 40-50 ribu.

“Alhamdulillah harga sangat bagus jadi petani tetap untung di tengah serangan virus kuning akibat anomali cuaca," ujar Wedhy.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Mojokerto Ahmad Faisol menyampaikan daerahnya memiliki dua sentra utama cabai rawit, yakni Kecamatan Dawarblandong dan Jetis.

“Total sekitar 3.600 hektare siap amankan stok cabai rawit hingga musim Lebaran," kata Ahmad Faisol.

Untuk masalah virus kuning, lanjut Ahmad Faisol, pihaknya siap memfasilitasi pestisida nabati untuk tanaman yang terjangkit.

"Jadi produksinya diharapkan tidak menurun,” ujar Faisol.

Pada 2022, berdasarkan data ASEM BPS untuk produksi cabai rawit di Mojokerto mencapai 8.083 ton dengan luas panen mencapai 3.919 hektare.

Jawa Timur sendiri merupakan sentra cabai rawit terbesar se-Indonesia disusul Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Berdasarkan Early Warning System (EWS) cabai dan bawang merah, tercatat neraca komoditas cabai rawit masih surplus sebanyak 92.402 ton pada Maret 2023 dan 91.940 ton pada April 2023.

Cabai besar juga menunjukkan angka surplus sebanyak 83.108 ton pada Maret 2023 dan 72.021 ton pada April 2023.

Hal tersebut dapat menepis kekhawatiran akan kerawanan pasokan komoditas strategis hortikultura jelang puasa dan Lebaran. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler