Orangtua salah satu pelajar yang menjadi korban perbuatan asusila oknum berinisial KP itu mengaku sangat kecewa. “Kami menitipkan anak-anak untuk dididik ahlak dan moralnya, bukan malah dirusak,” ujar salah seorang ayah korban di Polres Kotim, kemarin.
Menurut pria berkacamata itu, kasus ini terbongkar setelah anaknya jadi pemurung. “Setelah kejadian itu, anak saya selalu murung di kamar. Dia pernah diperlakukan tidak senonoh oleh oknum kepala sekolahnya. Dia disuruh melepas kancing baju sampai menyingkap rok. Kemudian disuruh memperlihatkan organ tubuh yang harus dijaga. Alasannya, untuk memastikan apakah masih perawan atau tidak. Setiap korban juga diancam tidak naik kelas kalau tidak menuruti kemauannya,” kata pria itu geram. Dia mengajak para orangtua yang anaknya pernah diperlakukan tidak senonoh untuk melapor kepada polisi.
Sementara sampai kemarin malam, oknum kepala MTs yang dilaporkan ke polisi itu belum dapat dikonfirmasi.
Informasi lain menyebutkan, tindakan tidak terpuji oknum KP dilakukan saat jam belajar. Para korban pelecehan kebanyakan pelajar yang hampir menyelesaikan studinya. Kabar lain menyebutkan, kasus ini terungkap setelah ada pesan singkat (sms) yang masuk ke polisi. Berbekal informasi ini, Polres Kotim bergerak.
Para korban yang lapor ke polisi yakin, korban lainnya masih banyak. Sebab, banyak pelajar yang bercerita kepada teman-temannya bahwa dia pernah dipanggil oknum KP. Kepada sesama temannya, mereka menceritakan modus yang dilakukan oknum KP. Pemanggilan terhadap para korban memang masuk akal, karena oknum KP juga merangkap guru bimbingan konseling.
Oknum KP memanggil para korbannya dengan dalih mengatasi anak-anak yang suka berpacaran. Di dalam ruang kerjanya, oknum KP memulai aksinya. (ren/yon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekdes Selingkuhi Istri Penjual Tuak
Redaktur : Tim Redaksi