KUPANG - Meski KPU NTT belum mengeluarkan hasil final perolehan suara Pemilukada NTT namun tiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT mengklaim unggul dalam perolehan suara pada pencoblosan yang digelar, Senin (18/3).
Tiga pasangan itu yakni paket Esthon Foenay-Paul Tallo (Esthon-Paul), Ibrahim Agustinus Medah-Melkiades Laka Lena (Tunas) dan Frans Lebu Raya-Benny Litelnoni (Frenly) mengklaim unggul dalam perolehan suara.
Seperti yang dilansir Timor Ekspres (JPNN Group), paket Esthon-Paul yang didukung Gerindra dan PDS dengan nomor urut satu misalnya, mengklaim unggul dengan perolehan suara, 33,02 persen dari total 769.095 suara atau 25,66 persen yang telah masuk ke Esthon-Paul Center. Paket Esthon-Paul sendiri yakin, Pemilukada NTT 2013 akan berlangsung dua putaran dan mereka juga masih yakin masuk putaran kedua.
"Data dari sekretariat Esthon-Paul untuk sementara sudah masuk 25,66 persen dari semua kabupaten/kota. Dan, perolehan suara 33,02 persen untuk paket nomor satu, 28,53 persen untuk paket nomor urut empat, diikuti paket nomor urut dua, 25,00 persen, paket nomor urut lima dengan perolehan suara 7,46 persen dan paket nomor urut tiga 5,99 persen," jelas Sekretaris tim Esthon-Paul, Gabriel Bire Bina.
Sebelumnya, Esthon Foenay melalui tim sukesesnya, Senin (18/3) malam bertempat di Esthon-Paul Center, Oepura Kupang mengaku tidak terpengaruh dengan hasil hitungan sementara yang dilakukan lembaga perhitungan lainnya.
Esthon yang didampingi tim suksesnya, yakni ketua, Maksi Ebu To, Sekretaris, Gab Bire Binna dan ketua komisi hukum, Anton Ali mengaku tidak terpengaruh dengan hasil yang telah diumumkan oleh lembaga selain KPU. Bahkan hasil rekapan sementara KPU pun masih kalah aktual dari pihaknya. "Data dan informasi yang kita peroleh malam ini masih bersifat sementara.
Jadi kalau ada pihak yang mengklaim menang, itu pembohongan publik. Karna kita juga punya data dan hitungan dari sekretariat kita sendiri," jelas Maksi Ebu To, ketua tim Esthon-Paul.
Pantauan Timor Express di TPS 03 Oepura Kupang yang berada di lingkungan Calon Gubernur, Esthon Foenay, suasana pencoblosan hingga penghitungan suara berjalan aman.
Dari 444 pemilih yang menggunakan hak suaranya, paket Esthon-Paul unggul telak dengan suara 392 diikuti paket Frenly 19 suara, Tunas 17 suara, CristAL 11 suara. Sementara paket BKH-Nope tidak mendapat satu suara pun.
Begitu pula klaim dari paket Ibrahim Agustinus Medah-Melkiades Laka Lena (Tunas) nomor urut dua yang diusung Partai Golkar.
Dalam konfrensi pers yang dilaksanakan di Kantor DPD I Partai Golkar NTT, Ibrahim Agustinus Medah mengatakan, sampai dengan pukul 19.00 Wita tadi malam sesuai penghitungan real count di Tunas Center untuk sementara Paket Tunas berada di posisi teratas dengan raihan suara 29,50 persen disusul Frenly 26,90 persen, Esthon-Paul, 19 persen, Cristal 15 persen dan BKH-Nope hanya 8,75 persen.
Walau demikian dijelaskan, Ibrahim Medah Medah pihaknya belum mau bereforia dengan melakukan pawai karena hasil yang dikeluarkan masih bersifat sementara dan belum final. "Paket Tunas pun belum mengklaim menang karena total yang masuk itu baru 18 persen, belum sampai dengan lima puluh persen ke atas.
Kalau sudah enam puluh persen barulah kami bisa mengklaim menang. Kenyataan bahwa masing-masing paket mengklaim unggul, namun angka yang diperoleh masih labil karena sesuai dengan berapa persen data yang masuk," jelasnya.
Terkait dengan hasil penghitungan KPU dan Losta Institut dijelaskan Medah bahwa KPU saat data masuk Tunas berada pada 18 persen, KPU masih 14 persen sehingga wajar-wajar saja ada perbedaan angka serta. Sementara itu, untuk Losta Institut, pihak Tunas masih mempertanyakan, kredebilitas lembaga tersebut dalam melakukan penghitungan secara cepat.
"Pasalnya di Indonesia hanya ada tiga lembaga yang kredibel dalam bidang survei dan penghitungan cepat yakni; Lembaga Survei Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia dan Indobarometer. Makanya kami masih mempertanyakan kredibilitas lembaga tersebut. Dan, quick count biasanya dilakukan dengan sampel sementara yang dilakukan Tunas adalah data real dari 21 kabupaten/kota yang ada di NTT," jelas Iban Medah--sapaannya.
Ia tetap optimis dengan tren perkembangan suara yang diperoleh Tunas dan bisa saja hanya satu putaran dimana paket Tunas keluar sebagai pemenang. "Jadi kami harapkan masyarakat tidak terprovokasi dengan penghitungan sementara baik yang dilakukan, KPU NTT, Losta Institut dan Tunas Center sendiri.
Sifatnya masih labil. Kalau sudah selesai dan menang maka boleh bereforia," tandas Iban Medah. Sementara dalam pantauan Timor Express, IA Medah melakukan pencoblosan di TPS 02, Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Di lokasi TPSnya, paket Tunas unggul dengan memperoleh 81 suara, disusul paket Esthon-Paul 81 suara, Frenly 65 suara, BKH-Nope 12 suara dan Christal 10 suara. Saat mencoblos Iban Medah nampak didampingi istri. Iban kepada wartawan usai mencoblos, optimis menang telak satu putaran.
Klaim kemenangan juga datang dari Paket Frenly yang menyatakan unggul sementara di atas 30 persen dalam Pemilukada NTT yang diselenggarakan, Senin (18/3) kemarin. Karena itu, pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PPP, PKB dan PKS ini optimis menang dalam satu putaran.
Hal ini dikatakan Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Parera kepada wartawan, Senin (18/3) malam di Sekretariat DPD PDI Perjuangan NTT. "Sesuai hasil perhitungan cepat yang kami peroleh dari Losta Institute yakni paket Frenly unggul dengan 30,73 persen disusul paket Esthon-Paul 23,41 persen lalu Tunas 21,95 persen, Cristal 13,90 persen dan BKH-Nope 10,01 persen, maka kami optimis menang dalam satu putaran," jelas Andreas yang saat itu didampingi Ketua Tim Pemenangan Frenly, Kristo Blasin dan pengurus DPD PDI Perjuangan Gusty Beribe dan Eman Kolfidus.
Andreas menambahkan, margin eror dalam perhitungan cepat tersebut satu persen namun pihaknya tetap optimis menang karena sesuai hasil perhitungan cepat, sampel yang digunakan juga baru 97,5 persen.
"Ada beberapa TPS dari Sikka dan Flores Timur yang belum masuk, namun hasil yang kita peroleh bahwa di Sikka dan Flotim Frenly menang sehingga kami optimis menang satu putaran," ujar Andreas. Kendati demikian, Andreas mengatakan pihaknya tetap menunggu perhitungan resmi dari KPU.
Sebelumnya lembaga perhitungan cepat, Losta Institute dalam keterangan pers kepada wartawan, sore kemarin menyatakan bahwa pasangan Frenly unggul dengan memperoleh 30,73 persen suara. Namun, Losta Institute sebagaimana dikatakan Anang Imanudin, pihaknya tidak memastikan satu putaran karena margin error 1 persen sehingga masih adan kemungkinan tidak mencapai 30 persen.
Namun, lanjutnya, belum semua sampel yang digunakan yakni 280 TPS masuk. Sampel yang masuk, jelasnya, baru 97,5 TPS sehingga pihaknya belum memastikan satu atau dua putaran. "Secara statistik hasilnya seperti yang kami sampaikan ini. Data yang belum masuk akan kita tunggu sampai seluruhnya masuk dan kita akan sampaikan hasilnya," jelasnya.
Dua paket lainnya yakni Cristian Rotok-Paul Liyanto (Cristal) nomor urut tiga yang yang maju melalui Jalur Perseorangan dan Beny Kabur Harman-Willem Nope (BKH-Nope) nomor urut lima yang diusung Partai Demokrat belum memberikan keterangan. Media center kedua paket ini belum memberikan keterangan dan hasil hitungan cepat dari media centernya. (mg-9/ito/onq/vit)
Tiga pasangan itu yakni paket Esthon Foenay-Paul Tallo (Esthon-Paul), Ibrahim Agustinus Medah-Melkiades Laka Lena (Tunas) dan Frans Lebu Raya-Benny Litelnoni (Frenly) mengklaim unggul dalam perolehan suara.
Seperti yang dilansir Timor Ekspres (JPNN Group), paket Esthon-Paul yang didukung Gerindra dan PDS dengan nomor urut satu misalnya, mengklaim unggul dengan perolehan suara, 33,02 persen dari total 769.095 suara atau 25,66 persen yang telah masuk ke Esthon-Paul Center. Paket Esthon-Paul sendiri yakin, Pemilukada NTT 2013 akan berlangsung dua putaran dan mereka juga masih yakin masuk putaran kedua.
"Data dari sekretariat Esthon-Paul untuk sementara sudah masuk 25,66 persen dari semua kabupaten/kota. Dan, perolehan suara 33,02 persen untuk paket nomor satu, 28,53 persen untuk paket nomor urut empat, diikuti paket nomor urut dua, 25,00 persen, paket nomor urut lima dengan perolehan suara 7,46 persen dan paket nomor urut tiga 5,99 persen," jelas Sekretaris tim Esthon-Paul, Gabriel Bire Bina.
Sebelumnya, Esthon Foenay melalui tim sukesesnya, Senin (18/3) malam bertempat di Esthon-Paul Center, Oepura Kupang mengaku tidak terpengaruh dengan hasil hitungan sementara yang dilakukan lembaga perhitungan lainnya.
Esthon yang didampingi tim suksesnya, yakni ketua, Maksi Ebu To, Sekretaris, Gab Bire Binna dan ketua komisi hukum, Anton Ali mengaku tidak terpengaruh dengan hasil yang telah diumumkan oleh lembaga selain KPU. Bahkan hasil rekapan sementara KPU pun masih kalah aktual dari pihaknya. "Data dan informasi yang kita peroleh malam ini masih bersifat sementara.
Jadi kalau ada pihak yang mengklaim menang, itu pembohongan publik. Karna kita juga punya data dan hitungan dari sekretariat kita sendiri," jelas Maksi Ebu To, ketua tim Esthon-Paul.
Pantauan Timor Express di TPS 03 Oepura Kupang yang berada di lingkungan Calon Gubernur, Esthon Foenay, suasana pencoblosan hingga penghitungan suara berjalan aman.
Dari 444 pemilih yang menggunakan hak suaranya, paket Esthon-Paul unggul telak dengan suara 392 diikuti paket Frenly 19 suara, Tunas 17 suara, CristAL 11 suara. Sementara paket BKH-Nope tidak mendapat satu suara pun.
Begitu pula klaim dari paket Ibrahim Agustinus Medah-Melkiades Laka Lena (Tunas) nomor urut dua yang diusung Partai Golkar.
Dalam konfrensi pers yang dilaksanakan di Kantor DPD I Partai Golkar NTT, Ibrahim Agustinus Medah mengatakan, sampai dengan pukul 19.00 Wita tadi malam sesuai penghitungan real count di Tunas Center untuk sementara Paket Tunas berada di posisi teratas dengan raihan suara 29,50 persen disusul Frenly 26,90 persen, Esthon-Paul, 19 persen, Cristal 15 persen dan BKH-Nope hanya 8,75 persen.
Walau demikian dijelaskan, Ibrahim Medah Medah pihaknya belum mau bereforia dengan melakukan pawai karena hasil yang dikeluarkan masih bersifat sementara dan belum final. "Paket Tunas pun belum mengklaim menang karena total yang masuk itu baru 18 persen, belum sampai dengan lima puluh persen ke atas.
Kalau sudah enam puluh persen barulah kami bisa mengklaim menang. Kenyataan bahwa masing-masing paket mengklaim unggul, namun angka yang diperoleh masih labil karena sesuai dengan berapa persen data yang masuk," jelasnya.
Terkait dengan hasil penghitungan KPU dan Losta Institut dijelaskan Medah bahwa KPU saat data masuk Tunas berada pada 18 persen, KPU masih 14 persen sehingga wajar-wajar saja ada perbedaan angka serta. Sementara itu, untuk Losta Institut, pihak Tunas masih mempertanyakan, kredebilitas lembaga tersebut dalam melakukan penghitungan secara cepat.
"Pasalnya di Indonesia hanya ada tiga lembaga yang kredibel dalam bidang survei dan penghitungan cepat yakni; Lembaga Survei Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia dan Indobarometer. Makanya kami masih mempertanyakan kredibilitas lembaga tersebut. Dan, quick count biasanya dilakukan dengan sampel sementara yang dilakukan Tunas adalah data real dari 21 kabupaten/kota yang ada di NTT," jelas Iban Medah--sapaannya.
Ia tetap optimis dengan tren perkembangan suara yang diperoleh Tunas dan bisa saja hanya satu putaran dimana paket Tunas keluar sebagai pemenang. "Jadi kami harapkan masyarakat tidak terprovokasi dengan penghitungan sementara baik yang dilakukan, KPU NTT, Losta Institut dan Tunas Center sendiri.
Sifatnya masih labil. Kalau sudah selesai dan menang maka boleh bereforia," tandas Iban Medah. Sementara dalam pantauan Timor Express, IA Medah melakukan pencoblosan di TPS 02, Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Di lokasi TPSnya, paket Tunas unggul dengan memperoleh 81 suara, disusul paket Esthon-Paul 81 suara, Frenly 65 suara, BKH-Nope 12 suara dan Christal 10 suara. Saat mencoblos Iban Medah nampak didampingi istri. Iban kepada wartawan usai mencoblos, optimis menang telak satu putaran.
Klaim kemenangan juga datang dari Paket Frenly yang menyatakan unggul sementara di atas 30 persen dalam Pemilukada NTT yang diselenggarakan, Senin (18/3) kemarin. Karena itu, pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PPP, PKB dan PKS ini optimis menang dalam satu putaran.
Hal ini dikatakan Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Parera kepada wartawan, Senin (18/3) malam di Sekretariat DPD PDI Perjuangan NTT. "Sesuai hasil perhitungan cepat yang kami peroleh dari Losta Institute yakni paket Frenly unggul dengan 30,73 persen disusul paket Esthon-Paul 23,41 persen lalu Tunas 21,95 persen, Cristal 13,90 persen dan BKH-Nope 10,01 persen, maka kami optimis menang dalam satu putaran," jelas Andreas yang saat itu didampingi Ketua Tim Pemenangan Frenly, Kristo Blasin dan pengurus DPD PDI Perjuangan Gusty Beribe dan Eman Kolfidus.
Andreas menambahkan, margin eror dalam perhitungan cepat tersebut satu persen namun pihaknya tetap optimis menang karena sesuai hasil perhitungan cepat, sampel yang digunakan juga baru 97,5 persen.
"Ada beberapa TPS dari Sikka dan Flores Timur yang belum masuk, namun hasil yang kita peroleh bahwa di Sikka dan Flotim Frenly menang sehingga kami optimis menang satu putaran," ujar Andreas. Kendati demikian, Andreas mengatakan pihaknya tetap menunggu perhitungan resmi dari KPU.
Sebelumnya lembaga perhitungan cepat, Losta Institute dalam keterangan pers kepada wartawan, sore kemarin menyatakan bahwa pasangan Frenly unggul dengan memperoleh 30,73 persen suara. Namun, Losta Institute sebagaimana dikatakan Anang Imanudin, pihaknya tidak memastikan satu putaran karena margin error 1 persen sehingga masih adan kemungkinan tidak mencapai 30 persen.
Namun, lanjutnya, belum semua sampel yang digunakan yakni 280 TPS masuk. Sampel yang masuk, jelasnya, baru 97,5 TPS sehingga pihaknya belum memastikan satu atau dua putaran. "Secara statistik hasilnya seperti yang kami sampaikan ini. Data yang belum masuk akan kita tunggu sampai seluruhnya masuk dan kita akan sampaikan hasilnya," jelasnya.
Dua paket lainnya yakni Cristian Rotok-Paul Liyanto (Cristal) nomor urut tiga yang yang maju melalui Jalur Perseorangan dan Beny Kabur Harman-Willem Nope (BKH-Nope) nomor urut lima yang diusung Partai Demokrat belum memberikan keterangan. Media center kedua paket ini belum memberikan keterangan dan hasil hitungan cepat dari media centernya. (mg-9/ito/onq/vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duet Hatta-Prabowo Tinggal Selangkah Lagi
Redaktur : Tim Redaksi