Cairan Disiramkan ke Wajah Novel, Kena Kayu pun Berlubang

Jumat, 14 April 2017 – 05:57 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan saat tiba di RS Jakarta EYE Center (JEC), Jakarta, Selasa (11/4). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hingga kemarin polisi belum berhasil mengungkap pelaku penyiraman air keras ke wajah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Empat kali penyidik melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) belum cukup untuk mengungkap pelaku di balik insiden yang menuai banyak kecaman itu.

BACA JUGA: Akun Hoaks Sebar Fitnah di Sosmed tentang Novel Naswedan

”Kami mengintai siapa saja yang sering datang di sana. Mencari keganjilan-keganjilan yang ada di lokasi itu. Apakah ada orang yang mencurigakan. Seperti orang yang salat dari warga lain, yang tidak lazim berada di lokasi itu,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan, kemarin (13/4).

Sebanyak 16 saksi telah diperiksa. Mereka terdiri atas pihak keluarga dan warga setempat.

BACA JUGA: Aman, Biaya Pengobatan Novel Baswedan Ditanggung Negara

Dalam pemeriksaan tersebut diketahui dua minggu lalu ada orang tidak dikenal berkeliling di seputaran kediaman Novel.

Meski begitu, Iriawan belum bisa memastikan pelaku dibayar seseorang untuk melancarkan aksi biadab kepada Novel.

BACA JUGA: Bimbim Slank: Apalagi Petugas KPK yang Musuhnya Banyak

”Dugaan ada. Tapi kami belum bisa memastikan kebenarnya. Soalnya kan pelakunya belum tertangkap. Tapi pasti kalau ada yang melakukan pasti ada yang menyuruh. Ciri-ciri pelaku belum diketahui, dan saya tidak mau berandai-andai,” ujar periwira tinggi Polri dengan dua bintang di pundak itu.

Berkaitan dengan pemerikasaan air keras yang menyebabkan wajah Novel terluka, Polda Metro Jaya memastikan cairan tersebut asam sulfat.

Pihaknya, sambung Iriawan, sedang menyelidik penjual zat kimia itu. Bukan hanya mencari lokasi penjual. Mereka juga mencari tahu siapa saja pembeli zat kimia tersebut beberapa waktu belakangan.

”Proses penyelidikan masih dilakukan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan TNI dalam pengungkapan kasus tersebut,” paparnya.

Asam sulfat merupakan cairan berbahaya. Termasuk salah satu jenis air keras dengan sifat korosif paling tinggi.

Jangankan kulit, kayu dan besi pun rusak apabila terpapar cairan tersebut.

Kepala BPOM DKI Dewi Prawitasari menyebutkan, besi yang terpapar asam sulfat pasti berkarat.

Sedangkan kayu akan berlubang meski tidak terbakar. ”Kalau kena mata merusak area (membran) mukosa. Kemudian kornea mata,” kata perempuan yang akrab dipanggil Dewi itu.

Efek paparan asam sulfat bergantung tingkat konsentrasi cairan tersebut. Semakin tinggi, semakin merusak.

”Dalam hitungan detik dapat melelehkan kulit, lemak, otot, dan kadang tulang,” jelas Dewi.

Beruntung, Novel bergegas membasuh wajah ketika disiram asam sulfat Selasa pagi buta (11/4) lalu.

Keputusan itu tepat lantaran air dapat menurunkan konsentrasi dan daya rusak cairan itu.

Namun demikian, luka bakar akibat paparan asam sulfat pada kulit sulit hilang.

Kalaupun operasi plastik, belum tentu kembali seperti semula. Sebab, cairan tersebut turut merusak jaringan sulit.

”Luka bakarnya bisa permanen. Sulit untuk disembuhkan,” ujarnya.

Lantaran berbahaya, tidak sembarangan orang boleh membeli asam sulfat.

”Toko kimia harus tahu jelas siapa pembelinya. Tidak sembarangan menjual,” tambah dia. (ian/jun/sam/syn/tyo)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Kondisi Terkini Novel Baswedan di Singapura


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler